PENYESUAIAN DIRI

 PENYESUAIAN DIRI

 

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
 Hasil akhir pendidikan adalah terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat bermanfaat dalam menyuplai kebutuhan hidupnya dan tuntutan perkembangan kebutuhan dimasyarakat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang didapat di sekolah baik pengetahuan, kecakapan, minat dan sikap. berdasarkan pengalaman-pengalaman itu maka secara berkesinambungan dan terus-menerus maka membentuk menjadi pribadi yang diinginkan  dan menjadi seorang pribadi tertentu di masa mendatang.
Seseorang dilahirkan dalam keadaan lemah perlu adanya  menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian. Sejak lahir  seorang merupakan organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktifitas yang berkesinambungan. Ia berusaha untuk memuaskan kebutuhan- jasmaninya dan juga semua dorongan yang memberi peluang kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya.
Penyesuaian diri adalah suatu proses. salah satu ciri pokok dari kepribadian yang sehat mentalnya adalah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.

C.    Tujuan Pembelajaran
Tujuan nya adalah untuk mengetahui :
1.      Mengetahui definisi dari penyesuaian diri.
2.      Mengetahui aspek dari penyesuaian diri.
3.      Mengetahui penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian pada  siswa.
4.      Mengetahui faktor penghambat penyesuaian diri pada siswa.



PEMBAHASAN

1.      Definisi Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri berasal dari kata adaptasi dalam biologi yang berarti usahaindividu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat ia hidup. Dalam psikologiini dikenal dengan kata adjustment (penyesuaian diri), selama hidupnya manusia selalu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.[1]
Sedangkan menurut Calhoun dan Acocella (1990: 13) menyatakan "penyesuaian diri adalah interaksi individu yang kontinyu dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitar tempat individu hidup."[2]
Menurut Satmoko (Ghufron dan Risnawita, 2010) mendefinisikan "penyesuaian diri sebagai interaksi seseorang yang secara kontinyu dengan dirinya sendiri, orang lain, dan dunianya."[3]
Menurut Schneiders (dalam Kusdiyati dkk,2011)mengatakan  "penyesuaian diri ( adjustment) adalah suatu proses dimana individu berusaha keras untuk mengatasi atau menguasai kebutuhan dalam diri, ketegangan, frustasi, dan konflik, tujuannya untuk mendapatkan keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana dia tinggal dengan tuntutan di dalam dirinya."[4]
Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustrasi-frustrasi secara efisien (Sunarto dan Hartono, 1994).[5]

Sedangkan Menurut Runyon dan Haber (1984:10) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan proses yang terus berlangsung dalam kehidupan individu situasi dalam kehidupan selalu berubah, individu mengubah tujuan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.[7]

Berdasarkan beberapa pendapat dan paparan diatas saya simpulkan atau dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan interaksi yang terjadi secara terus – menerus. seseorang akan mampu  mampu untuk menyeimbangkan tuntutan dari dalam dirinya dan tempat sekitarnya.


2.      Aspek dari Penyesuaian Diri
Menurut Runyon & Haber (siswanto, 2007) menyebutkan bahwa penyesuaian diri yang dilakukan individu memiliki empat aspek sebagai berikut:
·         Persepsi terhadap realitas.
·         Gambaran diri yang positif.
·         Kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik.
·         Hubungan interpersonal yang baik.[9]
Sementara itu, karakteristik penyesuaian diri yang baik menurut Desmita (2010) dapat dilihat dari empat aspek kepribadian yaitu:
·         Kematangan emosional
·         Kematangan intelektul
·         Kematangan sosial
·         Tanggungjawab.[10]

Penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa

Salah satu penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa yaitu dengan menggunakan konseling Gestalt. Dalam pandangan Gestalt tentang hakikat manusia bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk memikul tanggung jawab yang hidup sebagai pribadi yang terpadu, selaras, dan tidak terpecah belah secara keseluruhan.
Menurut Corey ( 2010:121), dalam terapi Gestalt konflik tentang urusan- urusan yang tidak terselesaikan mencakup perasaan- persaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan dan sebagainya, termasuk masalah afektif. Siswa meninggalkan jam pelajaran B.Inggris ,Matematika dan Akuntansi karena mereka merasa malas mengikuti jam pelajaran B.Inggris, untuk jam pelajaran Matematika mereka tidak suka dengan cara guru menerangkan dan untuk mata pelajaran akuntansi mereka merasa terbebani dan malas mengerjakan tugas yang begitu banyak. Dan saat mereka sulit untuk memahami ke tiga mata pelajaran tersebut , teman- temannya pun enggan untuk dimintai tolong untk menjelaskan kembali bagian materi yang kurang dimengerti, mereka merasa diabaikan oleh teman- temannya yang memiliki kemampuan menguasai mata pelajaran tersebut. Hal tersebut menjadikan mereka semakin tidak peduli dengan kegiatan belajar dikelas dan dan memilih untuk meninggalkan kelas untuk pergi kekantin. Hal tersebut menjadikan mereka merasa di tolak, tidak bisa berbuat apa-apa , putus asa,pasrah,tidak mau berusaha untuk mengerjakan tugas,sehingga tidak bias menyesuaikan diri di sekolah. Padahal tuntutan disekolah siswa mampu beradaptasi di lingkungan sekolah baik di kelas pada saat jam pelajaran atau peraturan- peraturan sekolah secara umum (Corey,2010 : 126).[12]

5.      Faktor Penghambat Penyesuaian Diri pada Siswa
Menurut Schneiders (dalam Kusdiyati dkk,2011) faktor-faktor yang menghambat penyesuaian diri adalah:
a.       Keadaan fisik
Kondisi fisik individu merupakan faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, sebab keadaan sistem-sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi terciptanya penyesuaian diri yang baik.
b.      Perkembangan dan kematangan
Bentuk-bentuk penyesuaian diri individu berbeda pada setiap tahap perkembangan. Sejalan dengan perkembangannya, individu meninggalkan tingkah laku infantil dalam merespon.
c.       Keadaan psikologis
Keadaan mental yang sehat merupakan syarat bagi tercapainya penyesuaian diri yang baik, sehingga dapat dikatakan bahwa adanya frustrasi, kecemasan dan cacat mental akan dapat melatarbelakangi adanya hambatan dalam penyesuaian diri.
d.      Keadaan keluarga
Keadaan keluarga memegang peranan penting pada individu dalam melakukan penyesuaian diri. Susunan individu dalam keluarga, banyaknya anggota keluarga, peran sosial individu serta pola hubungan orang tua dan anak dapat mempengaruhi individu dalam melakukan penyesuaian diri.
e.       Tingkat religiusitas dan kebudayaan
Religiusitas merupakan faktor yang memberikan suasana psikologis yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik, frustrasi dan ketegangan psikis lain.Kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan suatu faktor yang membentuk watak dan tingkah laku individu untuk menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang sulit menyesuaikan diri.
Sedangkan menurut (Hariyadi dkk, 2003) menjelaskan bahwa pada dasarnya proses penyesuaian diri siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intenal dan faktor eksternal. Adapun penjelasan dari kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a).Faktor – faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi proses penyesuaian diri individu adalah :
1). Faktor Motif.
2). Faktor Konsep Diri Siswa
3). Faktor Persepsi Siswa
4). Faktor Sikap Siswa
5). Faktor Intelegensi dan Minat
6). Faktor Kepribadian

b). Faktor Eksternal
Faktor–faktor eksternal yang mempengaruhi proses penyesuaian diri siswa adalah:
1). Faktor Keluarga
2). Kondisi Sekolah
3). Faktor Kelompok Sebaya
4). Prasangka sosial
5). Faktor Hukum dan Norma Sosial
penulis disini setuju dengan pendapat dari Schneiders bahwa faktor- faktor penyebab masalah penyesuaian diri di sekolah yang dialami oleh siswa yaitu diantaranya adalah keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis, keadaan dan tingkat religiusitas dan kebudayaan. [13]




DAFTAR PUSTAKA
Kusdiyati, Sulisworo & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2). Bandung : Universitas Islam Bandung. 2011.
Rahmi, Siti, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1). Kalimantan Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
Ratih Kusumaningsih, Marta & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi, 2(1). Surabaya : Universitas Surabaya.
Kumalasari, Fani & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1). Jawa Tengah : Universitas Muria Kudus.2012.
Rosalia Ningru, Putri, PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA, Jurnal Psikologi, 1(1). Samarinda : Universitas Mulawarman. 2013.
Nika Novia R, Lutvia & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1). Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.




[1] Sulisworo kusdiyati & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2), hal.181. Bandung : Universitas Islam Bandung. 2011.
[2] Siti Rahmi, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII
SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), hal.29. Kalimantan Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
[3] Marta Ratih Kusumaningsih & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI
PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi, 2(1), hal.2. Surabaya : Universitas Surabaya.
[4] Sulisworo Kusdiyati & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2), hal.181. Bandung : Universitas Islam Bandung. 2011.
[5] Fani Kumalasari & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1), hal.23. Jawa Tengah : Universitas Muria Kudus.2012.
[6] Putri Rosalia Ningru, PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA, Jurnal Psikologi, 1(1), hal.4. Samarinda : Universitas Mulawarman. 2013.
[7] Siti Rahmi, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII
SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), hal.29. Kalimantan Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
[8] Lutvia Nika Novia R & Elisabeth Christiana, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), hal.11. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[9] Siti Rahmi,  PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII
SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), hal.29. Kalimantan Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
[10] Marta Ratih Kusumaningsih & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI
PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi, 2(1), hal.2. Surabaya : Universitas Surabaya.
[11] Fani Kumalasari & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1), hal.23. Jawa Tengah : Universitas Muria Kudus.2012.
[12] Lutvia Nika Novia R & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), hal.13-14. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[13] Lutvia Nika Novia R & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), hal.11-12. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Komentar