DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah……………………………………..............................….1
1.2 Tujuan
Penelitian.....................................................................................................1
1.3 Perumusan Penelitian...............................................................................................1
1.4 Manfaat
Penelitian...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Landasan
Teori.........................................................................................................3
2.2 Hipotesis...................................................................................................................4
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................5
3.2 Metode
Penelitian....................................................................................................5
3.3 Instrumen Penelitian................................................................................................5
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Hasil.........................................................................................................................6
4.2 Pembahasan..............................................................................................................6
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………..........................……….....8
5.2
Saran……………………………………………………….............................…....8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya
berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari
lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media
lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari
tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Proses pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting adalah adanya proses
fotosintesis yang memerlukan sinar matahari. Sinar matahari memang berguna
bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah
menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterkena
cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap.Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi
adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses
fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting
dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa
klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.Kondisi
gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh
karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat
pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
1.2
Tujuan Penelitian
Mengamati
dan pelajari pertumbuhan pada biji kacang hijau berdasarkan factor intensitas
cahaya yang berdeda
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah
cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah ?
2. Mana yang lebih cepat tumbuh atau lebih cepat tinggi kecambah di tempat
terang dalam ruangan atau tempat gelap ?
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap
tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui factor yang
mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Pertumbuhan
pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti
dengan pertumbuhan primer dan sekunder.
A.
Perkecambahan
Awal perkecambahan
dimulai dengan berakhirnya masa dormansi(tidur). Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan
radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan
plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai
dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan
makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah,
yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon
(daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa
melakukan fotosintesis.
Perkecambahan biji ada dua macam
yaitu perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon
terangkat ke atas tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus
radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan
perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap
tertanam di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
B.
Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi
pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh.
Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat
bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk
sejak tumbuhan masih berupa embrio.
C. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan
cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter
batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan
gymnospermae.
2.2 Hipotesis
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan
mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang
hijau yang diletakkan di dalam ruangan dan di tempat yang terang. Hal ini
disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
BAB
III
METODELOGI
PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang saya ambil sebagia tempat penelitian yaitu
di rumah, dan waktu penelitian yaitu selama 6 hari.
3.2 Metode Penelitian
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Rendam
20 biji kacang hijau kira-kira 1 jam.
3. Memasukkan tanah
hitam kedalam masing-masing pelibet, lalu memberinya sedikit air & beri
keterangan polibet A dan polibet B.
4. Setelah itu tanamlah biji
kacang hijau yang telah direndam tadi ke dalam polibet yang masing-masing
sebanyak 10 biji dan letakan potlibet yang telah ditanami kacang
hijau di tempat berbeda, yaitu polibet A ditempat terang dan polibet B ditempat
yang gelap / tidak ada sinar matahari.
5. Menyirami
tanaman kacang hijau pada polibet A setiap hari dan polibet B tidak disiram.
6. Mengukur
tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap hari dengan penggaris.
7. Mengamati
perbedaan-perbedaan tinggi yang terjadi antara tanaman di polibet A dan polibet
B.
8. Mencatat
hasil pengukuran dan pengamatan kedalam tabel hasil penelitian dengan
menggunakan pulpen.
9. Buatlah
rata-rata tinggi dalam 1 hari.
10. Lakukan
pengukuran selama 6 hari dan buatlah tabel beserta grafiknya.
3.3 Instrumen Penelitian
1. Alat
:
· Penggaris
· Pulpen
· Kertas
2. Bahan
:
· 2
buah pelibet
· Tanah
hitam secukupnya
· 20
biji kacang hijau
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
4.1 Hasil Data Tabel
A. Pertumbuhan Kecambah di
Tempat Terang
Hari/ tanggal
|
Tinggi Kecambah (dalam cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1. 21 Des 2013
|
2
|
0
|
1.5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
0.35
|
2. 22 Des 2013
|
4
|
1
|
1.5
|
0
|
1
|
0
|
0
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
0.9
|
3. 23 Des 2013
|
5
|
3
|
5.5
|
2
|
3.5
|
5
|
0
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
2.4
|
4. 24
Des 2013
|
6.5
|
3.5
|
6.5
|
3
|
4.5
|
7
|
0
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
3.1
|
5. 25 Des 2013
|
8
|
3.6
|
7.5
|
3.8
|
6.5
|
8.5
|
2
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
3.99
|
6. 26 Des 2013
|
9.5
|
4
|
8.5
|
3.8
|
7.5
|
10.5
|
5.2
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
4.9
|
B. Pertumbuhan Kecambah di
Tempat Gelap
Hari/ tanggal
|
Tinggi Kecambah (dalam cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1. 21
Des 2013
|
2.3
|
3
|
1.8
|
1
|
1
|
1.2
|
2
|
0
|
Mati
|
Mati
|
1.22
|
2. 22 Des 2013
|
4.5
|
5
|
4.7
|
3
|
3.5
|
3.6
|
4.2
|
0
|
Mati
|
Mati
|
2.85
|
3. 23 Des 2013
|
14
|
14.5
|
11
|
13.7
|
14
|
14.5
|
11.7
|
9.5
|
Mati
|
Mati
|
10.29
|
4. 24 Des 2013
|
17
|
20.5
|
16.5
|
14
|
18
|
17.1
|
16.5
|
13.5
|
Mati
|
Mati
|
13.31
|
5. 25 Des 2013
|
20
|
23
|
21
|
16.5
|
22
|
20
|
20
|
17
|
Mati
|
Mati
|
15.95
|
6. 26 Des 2013
|
21.3
|
24.6
|
23.5
|
17.5
|
23
|
21.5
|
21
|
21
|
Mati
|
Mati
|
17.3
|
4.2 Pembahasan
Cahaya
matahari sangat penting dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan. Khususnya pada
tumbuhan yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan pada proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan. Oleh karena itu, adanya cahaya atau tidak
sangat berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan. Pada percobaan ini kecambah yang
berada pada tempat gelap lebih cepat tumbuh. Hal ini, karena kekuranagan cahaya
pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat, namun lemah dan daunnya berukuran
lebih kecil, tipis, pucat.sedangkan yang berada pada tempat gelap lambat
tumbuhnya. Tetapi saat kecambah sudah tumbuh, kecambahnya tumbuh dengan batang
yang kuat dan daunnya besar juga tebal.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Pengamatan
pertumbuhan biji kacang hijau yang telah saya lakukan, saya mengambil keputusan
bahwa pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah saya lakukan
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ini yang ditambah air dalam kapas yang
ukurannya sama tetapi dengan intensitas cahaya yang berbeda ( A = ditempat
terang, , B = ditempat gelap) , kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis
yang kita perkirakan telah benar.
Tumbuhan
yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) daripada
tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa
cahaya memperlambat/menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut
dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
5.2 Saran
Dalam
melakukan pengamatan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam pengukuran
maupun dalam penganalisaan. Saran saya Sebelum penanaman , terlebih
dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Di
muka bumi ini tumbuhan adalah sumber makanan , marilah kita menjaga kelestarian
tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan
ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya laporan yang saya buat yang berjudul “Pengaruh
Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau “ dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Amiin……
LAMPIRAN
Foto
Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau Selama 7 Hari
Ø Hari Kesatu
TERANG GELAP
Ø Hari Kedua
TERANG GELAP
Ø Hari Ketiga
TERANG
GELAP
Ø Hari Keempat
TERANG GELAP
Ø Hari Kelima
TERANG GELAP
Ø Hari Keenam
TERANG GELAP
Ø Hari Ketujuh
TERANG
GELAP
Komentar
Posting Komentar