PENINGKATAN SUMBER DAYA MASYARAKAT DALAM
BIDANG KEAGAMAAN MELALUI MANAJEMEN BERBASIS MASJID DI DUSUN PUNCU, DESA PUNCU,
KECAMATAN PUNCU
Disusun Sebagai Laporan
Kuliah
Kerja Nyata (KKN)
Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr.
H. Ahmad Subakir,
M.Ag.
Disusun
Oleh:
KELOMPOK
1
Samsul
Abidin (932111313)
Abdul
Kholik (932128013)
M.
Miftahuddin (901100614)
Septian
Yusuf Pradana (931313213)
Moh Balya
Khoirul Muna (932506713)
Mohammad
Inaan (933300513)
Siska
Liyana Anjarsari (932113713)
Nur Lia
Wulandari (932123113)
Inna
Suryana (932125713)
Nur Laili
Asril Novianti (931304113)
Sania Alfa
Salsabila (931311413)
Seviana
Nur Rohmah (933131913)
Arin
Habiba (932505313)
Fatin Ulu’ainiya (933403513)
Nina Kurniasih (932212013)
Rona Nur Afifah (932206713)
Alfi Maghfiroh (933301013)
|
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
KEDIRI
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kelompok 1 Abdullah B. Umar sebagai tugas dari
salah satu mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) STAIN Kediri 2016. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyyah
menuju zaman rahmatan lil alamin. Aminn
Dengan adanya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menjadi tugas kami sebagai mata kuliah di
semester 7. Kami membuat laporan ini sebagai salah satu tugas yang harus kami
selesaikan dengan baik dan benar. Dengan menggunakan berbagai metode untuk bisa
mendapatkan informasi-informasi dari seluruh jajaran yang telah membantu proses
kegiatan kami.
Di antara tugas
yang harus kami selesaikan adalah adanya posdaya masyarakat yang bisa
menjadikan masyarakat lebih sejahtera dan bisa menjadi masyarakat yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang unggul. Laporan ini akan memuat beberapa
hal yang akan membantu masyarakat dalam mengembangkan sumber daya alam yang ada
dan dijadikan sebagai ilmu baru untuk masyarakat. Dengan judul Peningkatkan sumber
daya masyarakat dalam bidang keagamaan melalui manajemen berbasis masjid di
dusun Puncu, desa Puncu, kecamatan Puncu.
Adapun ucapan
terimakasih ini kami sampaikan kepada:
1.
Bapak Dr. Nur Chamid, MM selaku
Rektor STAIN KEDIRI
2.
P3M Selaku Panitia
Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN KEDIRI 2016
3.
Bapak Dr. H. Ahmad
Subakir, M.Ag selaku DPL kelompok 1 Abdullah .B Umar
4.
Seluruh Masyarakat
Dsn. Puncu, Ds. Puncu
5.
Teman-teman
Kelompok 1 Abdullah B. Umar yang selalu semangat dalam menyelesaikan tugas ini
Selanjutnya kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan kerendahan hati kami mengharap saran dan kritik membangun
dari semua pihak demi perbaikan dan penyususnan berikutnya.
Kediri, 28 Agustus 2016
Tim KKN Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................3
C. Metode PAR dan PRA yang Digunakan............................................3
D. Daur Program dan Daur Belajar........................................................5
BAB II PENJAJAGAN
(ASSESMENT)
A. Gambaran Desa dan Dusun................................................................8
B. Informasi Hasil Kajian Setiap Teknik..............................................12
BAB III PENYUSUNAN
RENCANA KEGIATAN (PLENO DESA)
A. Proses Fasilitasi...................................................................................21
B. Bagan Pengelompokan Masalah.......................................................21
C. Tabel Rencana Kegiatan (MRK)......................................................26
D. Catatan Proses Diskusi dan Informasi.............................................27
BAB IV AKSI
KEGIATAN
A. Judul dan Keterangan, Topik, Nama Pemandu,
Nama Peserta Aksi, Tanggal. Dan Tempat Pelaksanaan................................................29
B. Catatan Proses Aksi Kegiatan.........................................................32
C. Catatan Reflektif Aksi Kegiatan dari
Masyarakat.......................33
BAB V TEMUAN-TEMUAN
A. Struktur Sosial Dusun Puncu.........................................................35
B. Tradisi-tradisi Khas Masyarakat Dusun Puncu...........................36
C. Kearifan Lokal Dusun Puncu.........................................................36
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Umum..........................................................................39
B. Rekomendasi....................................................................................41
LAMPIRAN- LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kuliah kerja nyata atau
yang biasa di singkat KKN merupakan rangkaian kegiatan akademik untuk
menerapakan berbagai disiplin ilmu (interdisipliner)
yang dikembangkan oleh STAIN Kediri sekaligus sebagai sebuah kegiatan dalam
rangka pengabdian terhadap masyarakat.
Pengabdian terhadap
masyarakat merupakan salah satu dari TRI DARMA Perguruan Tinggi yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswi STAIN Kediri yang dimonitoring oleh P3M
sebagai matakuliah yang wajib diambil di semester 7. Lokasi yang dijadikan
pengabdian atau KKN bagi peserta KKN kelompok 1 pada tahun 2016 ini adalah di
dusun puncu yang berlokasi di desa Puncu kecamatan Puncu di Kabupaten Kediri. Dusun Puncu merupakan dusun yang menjadi pusat di desa puncu.
Dusun yang berada tepat di
desa Puncu ini merupakan dusun yang sangat strategis karena dekat dengan kantor
desa, sarana pendidikan, kantor polisi dan koramil. Masayarakat yang berada
di dusun puncu ini rata-rata berpenghasilan dari perkebunan. Masyarakat di dusun puncu terdapat masjid yang menjadi pusat keagamaan dan
perkumpulan para masyarakat yang ada di seluruh desa puncu. Dengan adanya
perkumpulan yang dilakukan oleh seluruh masyarakat ini diharapkan tidak hanya
berbasis pada bidang keagamaan, akan tetapi juga meningkatkan sumber daya
manusia yang bisa meningkatkan penghasilan masyarakat dalam segi
perekonomiannya. Dalam meningkatkan
segi perekonomian masyarakat ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan tanaman yang mereka tanam
yakni singkong dan tomat, yang menjadi sumber penghasilan pada saat ini.
Masyarakat yang mayoritas melakukan
kegiatan di perkebunan terkadang kurang memperhatikan kegiatan keagamaan yang
dilakukan di dusun puncu. Hal ini yang membuat kami cukup prihatin. Oleh karena itu, melalui pengajian yang
diadakan rutin setiap satu minggu sekali diharapkan bisa meningkatkan kesadaran
masyarakat agar mereka paham betapa pentingnya ilmu agama. Sehingga, mereka
bisa meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan di
dusun puncu. Sebab, sebagai orang tua mereka menjadi panutan untuk anak-anaknya
yang akan menjadi penerus bangsa dan agama ini. Selain
kegiatan pengajian yang ada di dusun puncu, masyarakat juga harus sadar betapa
pentingnya sholat berjamaah di masjid maupun di mushola. Karena mayoritas masyarakat di dusun puncu ini beragama
Islam. Maka dari itu, dengan kedatangan kami di dusun puncu bisa mrubah
kebiasaan masyarakat menjadi lebih baik lagi minimal bisa mengikuti pengajian
yang dilakukan setiap ssatu minggu sekali.
Sedangkan dari segi ekonomi, masyarakat
di dusun puncu yang sebagian besar mendapatkan penghasilan dari perkebunan.
Tetapi, masyarakat hanya menjual hasil perkebunan mereka dalam bentuk mentah tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Dengan penghasilan
yang seadanya membuat mereka kurang berkebang, jika harga tomat dan singkong
turun maka hasil perkebunan masyarakat tidak dijual melainkan dibiarkan saja
terkadang untuk tanaman tomat sampai membusuk.
Hal lain
yang menjadi permasalahan adalah mereka tidak mengetahui apa saja yang bisa
dimanfaatkan dari tomat dan singkong. Agar keuntungan yang mereka dapat bisa
seimbang dengan modal yang mereka keluarkan, walaupun harga tomat dan singkong
saat itu turun. Dengan memanfaatkan kedua tanaman tersebut, diharapkan
perekonomian masyarakat bisa terus meningkatkan dan tidak ada masyarakat yang
mengeluh saat harga tanaman mereka turun, karena tanaman tersebut akan
dimanfaatkan sebagai olahan yang menjadi sumber penghasilan masyarakat di dusun
puncu.
Setelah
melakukan pendekatan dengan masyarakat, maka kami selaku Tim Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Kelompok 1 dengan mengikuti kegiatan yang di masjid dan mushola yang ada
di dusun puncu maka kami berinisiatif untuk melakukan manajemen berbasis masjid
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara memanfaatka tomat dan
singkong yang menjadi penghasilan masyarakat saat ini. Dengan memanfaatkan
tomat dan singkong yang diolah menjadi tomat rasa kurma (tomkur) dan nugget
singkong. Cara yang kami lakukan untuk bisa mengenalkan olahan tomkur dan nugget singkong ini melalui kegiatan yang
dilakukan ibu-ibu seperti kegiatan yasinan dan diba’an. Dengan demikian
manajemen berbasis masjid untuk meningkatkan perekonomian masyarakat akan bisa
tercapai dengan baik.
Beberapa realitas masalah di atas, menjadikan
kami terinspirasi untuk mengangkat tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Kediri
di tahun 2016 ini
terkait tentang kondisi masyarakat
dalam bidang keagamaan melalui kegiatan
yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian di dusun puncu.
Dengan cara mengikuti kegiatan keagamaan yang menuntut masyarakat
mengoptimalkan kegiatan keagamaan yang dilakukan di dusun puncu. Selain itu,
kami berharap dengan adanya pelatihan akan dilakukan oleh kelompok kami bisa
membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomiaannya serta memanfaatkan
tomat dan singkong yang mereka punya dnegan cara mengolahnya menjadi tomkur dan
nugget singkong. Maka dari itu perekonomian masyarakat di dusun puncu akan
lebih terbantu dengan mengolah tomat dan singkong sebagai makanan ringan, dan masyarakat dusun puncu bisa
menjualnya sebagai tambahan penghasilan mereka.
Oleh karena itu, kami selaku Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Kediri Kelompok 1 pada tahun 2016
melakukan penelitian melalui pendekatan khususnya pada seluruh masyarakat dusun
puncu. Dengan cara mengikuti kegiatan masyarakat yang dilakukan di masjid untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat yang mendapatkan penghasilan dari
perkebunan yang berupa
singkong dan tomat. Dengan harga jual yang snagat minim dan masyarakat hanya
bisa mengolah sesuai dengan kemampuan mereka. Maka dari itu kami selaku Tim
Kuliah Kerja Nyata Kelompok 1 ingin merubah pemikiran mereka agar mendapatkan
penghasilan yang lebih banyak dalam mengolah tomat dan singkong. Maka dari itu
kami mengambil judul yakni, “Peningkatakan Sumberdaya Masyarakat dalam Bisang
Keagamaan Melalui Manajemen Berbasis Masjid di Dusun Puncu, Desa Puncu”. Dengan
Participatory Action Research (PAR) bersama
Aparatur/perangkat dusun, tokoh masyarakat, tokoh keagamaan, tokoh pendidikan,
tokoh budaya dan seluruh elemen lapisan masyarakat Dusun Puncu, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
B.
Tujuan
1. Mengetahui
kondisi kegiatan
keagamaan masyarakat dusun puncu
2. Mengetahui
keadaan perekonomian
masyarakat dusun puncu
3. Mengetahui
manajeman perekonomian
masyarakat dusun puncu
C.
Metode
PAR dan PRA yang di pergunakan
Berdasarkan buku pedoman
Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Kediri yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian
Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STAIN Kediri, dalam pelaksanaannya,
KKN harus menggunakan metode pendekatan berbasis Participatory Action Research (PAR). Dalam pendekatan ini Tim KKN STAIN Kediri Kelompok 3 merupakan pihak
yang menerapkan metode tersebut dan memposisikan diri sebagai pencari ilmu dan
masyarakat merupakan guru bagi tim KKN. Tim
KKN STAIN Kediri adalah mahasiswa yang memposisikan diri sebagai masyarakat
yang sedang belajar dalam bentuk aplikasi langsung. Narasumber dalam penelitian
ini terdiri dari anak-anak dan remaja.
Adapun Metode Participatory Action Research (PAR) dan
tehnik Participatory Rural Appraissal
(PRA) yang kami gunakan dalam prosesi Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Kediri
Tahun 2015 yang bertempat di Dusun Mangli Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten
Kediri, adalah sebagai berikut:
1.
Secondary
Data Review (SDR)
Secondary Data Review (SDR) merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang
belum disebarkan. Yang bertujuan untuk mengetahui data manakah yang
telah ada sehingga tidak perlu lagi untuk dikumpulkan. Manfaat dari SDR adalah
untuk memperjelas topic-topik yang dibahas dalam PRA.
2.
Direct
Observation
Direct Observation adalah kegiatan observasi secara langsung pada objek-objek tertentu,
kejadian, proses, hubungan-hubungan masyarakat dan mencatatnya. Adapun tujuan dari teknik ini adalah untuk
melakukan crosscheck terhadap
jawaban-jawaban masyarakat.
Dalam hal ini penulis melakukan observasi dan
wawancara secara tidak langsung dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh
agama mengenai kondisi sosial keagamaan.
3.
Semi-Structured interviewing (SSI)
SSI adalah teknik wawancara
yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan
terbuka dan masih mungkin untuk berkembang. SSI dapat dilakukan bersama
individu yang dianggap mewakili informasi, misalnya wanita, pria,
anak-anak, pemuda, petani, pejabat
local. Dapat juga oleh informan kunci,
misalnya orang-orang yang diangap mempunyai pengetahuan tertentu di mana
pengetahuan itu tidak dimiliki oleh orang lai, misalnya petani, petugas
kesehatan. Dapat juga dilakukan oleh kelompok, dala rangka memeproleh informasi
dari semua level masyarakat. Tetapi dapat juga kelompok yang terfokus, yakni
mendiskusikan topic-topik khusus secara mendetail. Tujuannya untuk mengumpulkan
informasi kuantitatif maupun kualitatif yang berhubungan dengan tema/ topic
yang dibahas, misalnya profil keluarga, daftar kegiatan sehari-hari.
4.
Mapping
Mapping (pemetaan dusun) adalah menggambarkan kondisi wilayah (Desa, Dusun, RT,
atau wilayah yang lebih luas) bersama dengan masyarakat, yang hasilnya adalah
berupa peta atau sketsa (peta topikal), sesuai kesepakatan dan tujuannya.
5.
Fokus
Group Discussion (FGD)
Fokus Group Discussion (FGD) merupakan teknik berupa diskursus antara beberapa
orang untuk membicarakan hal-hal yang bersifat khusus secara mendalam.
Bertujuan untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah tertentu yang lebih
detail dan rinci.
Dalam hal ini penulis melakukan diskusi dengan beberapa
tokoh masyarakat dan Ta’mir Masjid Al-manar yaitu bapak Bahroni, takmir Mushola
at-Taqwa yaitu Bapak Mulyani, bu Ashoma selaku guru agama SDN 2 Puncu , Bu Sugiati selaku kepala TK Duharma Wanita
Puncu, bu Narti selaku kepala RA GUPPI, dan Bapak Pardi selaku RT dusun Mangli,
dari diskusi tersebut kami memperoleh hasil tentang
Manajemen, kondisi ekonomi masyarakat, dan keadaan keseluruhan dusun puncu.
6.
Seasonal
Calender
Seasonal Calender atau kalender musim adalah
penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-keadaan dan permasalahan yang
berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu (musiman) di masyarakat.
Teknik ini bertujuan untuk memfasilitasi
kegiatan penggalian informasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat,
kegiatan, masalah-masalah, fokus masyarakat terhadap suatu tema tertentu,
mengkaji pemanfaatan waktu, sehingga diketahui kapan saat-saat sibuk dan
saat-saat waktu luang dan kemudian juga sebagai upaya untuk mendiskusikan tawaran
perubahan kalender dalam kegiatan masyarakat.
7.
Venn
Diagram
Diagram Venn merupakan teknik untuk mengatahui hubungan institusional dengan
masyarakat. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam
kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa dari masyarakat
terhadap institusi-institusi yang berada dalam suatu wilayah.
8.
Diagram
Alur
Teknik ini
menggambarkan arus dan hubungan diantara semua pihak dan komunitas yang
terlibat dalam suatu sistem. Diagram ini misalnya, dapat digunakan untuk
menganalisa alur penyebaran keyakinan dan tata nilai keagamaan dalam
masyarakat.
9.
Historical Profile
Merupakan teknik untuk
mengumpulkan kejadian-kejadian penting masa lalu di masyarakat yang sampai
sekarang masih ada bekas-bekasnya. Tujuannya untuk memahami kondisi sekarang
berdasarkan hubungan kausal dan sekarang masih menjadi bagian penting dalam kehidupan
masyarakat.
D.
Daur
Program dan Daur Belajar
Daur Program
adalah rentetan tahapan-tahapan dalam pengembangan program mulai dari:
identifikasi dan penjajagan/pengenalan kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan/ pengorganisasian dan pemantauan
(action dan monitoring), evaluasi dan refleksi kegiatan. Dalam pembahasan daur
program dan daur belajar disini, akan kami uraikan perihal penggunaan metode
dan teknik Participatory Rural Appraissal dengan rentetan alur Daur
Program dan daur belajar dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Berangkat dari pengkajian wilayah/kawasan dusun
secara partisipatif (bersama-sama dengan masyarakat) dalam masa identifikasi/assesment kebutuhan dengan melakukan
pemetaan (mapping) wilayah yang
berbuah sketsa keadaan umum wilayah atau peta dan keadaan sosial keagamaan,
kemudian kami membuat Seasonal Calendar (Kalender
Musim) yang hasilnya berbentuk matrix, membuat hubungan kelembagaan (diagram venn) untuk melihat pola
hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga, dan membuat diagram alur untuk
menggambarkan arus hubungan di antara semua pihak dan komoditas yang terlibat
dalam suatu sistem.
Adapun
perencanaan kegiatan yang dilakukan dilatarbelakangi oleh beberapa temuan-temuan
masalah yang ada di Dusun Puncu yang diperoleh pada tahapan di atas. Beberapa
permasalahan yang sering muncul di dusun ini adalah Masyarakat
yang mayoritas melakukan kegiatan di perkebunan terkadang kurang memperhatikan
kegiatan keagamaan yang dilakukan di dusun puncu. Hal ini yang membuat kami cukup prihatin. Oleh karena itu, melalui pengajian yang
diadakan rutin setiap satu minggu sekali diharapkan bisa meningkatkan kesadaran
masyarakat agar mereka paham betapa pentingnya ilmu agama. Sehingga, mereka
bisa meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan di
dusun puncu. Sedangkan dari segi ekonomi, masyarakat di dusun
puncu yang sebagian besar mendapatkan penghasilan dari perkebunan. Tetapi,
masyarakat hanya menjual hasil perkebunan mereka dalam bentuk mentah tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Dengan penghasilan
yang seadanya membuat mereka kurang berkebang, jika harga tomat dan singkong
turun maka hasil perkebunan masyarakat tidak dijual melainkan dibiarkan saja
terkadang untuk tanaman tomat sampai membusuk. Dengan memanfaatkan kedua
tanaman tersebut, sebagai olahan tomkur dan nugget diharapkan bisa meningkatkan
perekonomian masyarakat dusun puncu.
Berdasarkan
realitas diatas, penulis (Tim KKN
STAIN Kediri 2016 kelompok 1) menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan kualitas keagamaan dan manajeman
perekonomian masyarakat dusun puncu. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menggunakan metode berbasis Participatory Action Research (PAR)
tidak akan dapat berjalan lancar tanpa adanya partisipasi dari semua elemen
masyarakat yang ada di dusun Puncu. Pada perjalanan selanjutnya, penulis
bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan dan segenap
warga masyarakat dusun setempat.
BAB II
PENJAJAGAN MASALAH
A. Gambaran
Umum Desa Puncu dan Dusun Puncu
1. Gambaran Umum Desa Puncu
1.1 Sejarah
Desa Puncu
Pada zaman
penjajahan Belanda banyak terjadi perlawanan-perlawanan di daerah-daerah di
seluruh wilayah Nusantara. Salah satunya adalah perlawanan Trunojoyo dari
Madura, mereka melakukan serangan dengan gagah berani sampai ke Batavia
(Jakarta), tetapi dikarenakan pihak Belanda dibantu oleh Kerajaan Mataram, maka
pasukan Trunojoyo dapat diserang balik dan dipukul mundur dan para pasukannya melarikan
diri ke arah timur ke arah Madura. Dan pasukan Mataram beserta pasukan Belanda
tetap melakukan pengejaran terhadap pasukan Trunojoyo, dalam pelariannya mereka
melewati Kediri untuk menuju Gunung Selo Kurung di Ngantang untuk bersembunyi.
Dan dalam
perjalanannya tersebut, para pasukan Trunojoyo ini singgah di sebuah perbukitan
untuk membuat senjata, karena tempat mereka tinggi maka mereka dapat melihat
musuh dari tempat tersebut atau dari kejauhan. Di karenakan tempat
peristirahatan tersebut beraa di bukit yang menonjol, maka orang Jawa menamakan
Puthuk/Muncu, dari sebutan itulah maka lahirlah nama Puncu yang sampai sekarang
menjadi nama sebuah Dusun, Desa sampai Kecamatan Puncu.
1.2
Letak Geografis Desa Puncu
Desa yang
menjadi tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Kediri kelompok 01 tahun 2016
adalah Desa Puncu dan tepatnya bertempat di Dusun Puncu. Desa Puncu merupakan
salah satu dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.
Secara geografis Desa Puncu terdiri dari 5 dusun dengan jumlah penduduk
kira-kira jiwa.
Berikut ini
adalah batas-batas wilayah (geografis) dari Desa Puncu berdasarkan data
geografis yang kami peroleh dari Kantor Kepala Desa Puncu. Adapun batas-batas
wilayah desa Puncu adalah sebagai berikut:
a. Sebelah
Utara : Desa
Asmoro Bangun Kec. Puncu Kab. Kediri
b. Sebelah
Selatan : KRPH. Besowo Kec. Kepung
c. Sebelah
Barat : Desa Satak Kec. Puncu Kab. Kediri
d. Sebelah
Timur :
Desa Kebon Rejo Kec. Kepung Kab. Kediri
Desa Puncu
terbagi menjadi 5 dusun, yaitu:
a. Dusun
Lahar Pang
b. Dusun
Sukomoro
c. Dusun
Puncu
d. Dusun
Pugeran
e. Dusun
Margomulyo
Jumlah
penduduk Puncu pada tahun 2015 mencapai 8558 jiwa terdiri laki-laki 3995 jiwa
dan perempuan 4561 jiwa dengan jumlah KK 2025 KK. Dan terdapat lembaga
pendidikan formal, yaitu SMP Negeri 1 Puncu, SDN Puncu II, TK Dharma Wanita dan
RA Guppi.
1.3. Luas
Wilayah dan Tata Guna Lahan Desa
Luas Desa Puncu adalah 905,10 Ha/m2,
dengan rincian sebagai berikut:
a. Luas
pemukiman :
105,44 Ha/m2
b. Luas
perkebunan :
788,21 Ha/m2
c. Luas
kuburan : 1,50
Ha/m2
d. Luas
perkantoran : 0,85
Ha/m2
e. Luas
prasarana umum lainnya : 9,10
Ha/m2
1.4. Kependudukan,
Mata Pencaharian dan Sosial Keagamaan Desa Puncu
a.
Kependudukan (Data Kependudukan Per tahun 2016)
1). Jumlah
Penduduk :
8558 Jiwa
a). Laki-laki :
3995 Jiwa
b).
Perempuan :
4561 Jiwa
2). Jumlah KK : 2025 KK
3). Jumlah Dusun : 5 Dusun
b. Mata
Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Dusun
Puncu Desa Puncu beragam, meliputi: PNS, Wiraswasta, tukang kayu, pedagang,
peternak, penambang pasir, selain itu mayoritas mata pencahariannya adalah
sebagai petani/pekebun.
c. Sosial Keagamaan
Dalam dimensi religiusitas, di Desa Puncu
mayoritas beragama Islam. Dalam hal keagamaan masyarakat Desa Puncu khususnya
Dusun Puncu, sudah sadar betul tentang beribadah, hal ini terbukti dengan
jumlah jama’ah sholat yang cukup banyak, adanya kegiatan rutin jam’iyah
keagamaan seperti Yasinan, Diba’iyah, Istighosah dan TPQ.
Dalam dimensi sosial, masyarakat Puncu memiliki
tingkat sosial yang baik. Namun
masyarakat disini dari pagi hingga sore sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing,
sehingga jarang ada waktu untuk kegiatan bersama, akan tetapi ketika ada acara
masyarakat masih menunjukkan rasa peduli dan tolong-menolong untuk mensukseskan
acara tersebut.
2. Gambaran
Umum Dusun Puncu
Dusun Puncu
adalah bagian dari Desa Puncu yang terletak di Kecamatan Puncu Kabupaten
kediri, melihat letak geografisnya Dusun Puncu merupakan pusat atau Ibukota
Kecamatan.
Mayoritas
agama yang dianut di Dusun Puncu adalah Islam. Adapun kegiatan keagamaan di
sini sangat beragam, diantaranya adalah Yasin dan Tahlil, Diba’iyah, dan
Pengajian. Dalam hal pendidikan masyarakat disini mayoritas mengenyam
pendidikan hingga sampai SMP dan lembaga pendidikan di Dusun Puncu terdapat 2
TK/RA, 1 SD, 1 SMP serta 5 TPQ.
Sebagian besar
lahan pertanian di Dusun Puncu merupakan ladang, yang hasil utamanya adalah
cengkeh, singkong, cabe, tomat, jagung, sayur-mayur. Potensi Dusun Puncu yang
banyak dikenal masyarakat adalah cengkeh, cabe, tomat dan singkong.
Dari hasil
pengkajian kami, keadaan sosial ekonomi masyarakat Dusun Puncu cukup heterogen.
Dengan mata pencaharian yang hampir sama, tingkat ekonomi mereka cukup
bervariasi mulai dari yang rendah hingga tingkat menengah atas. Tetapi dengan
tingkat ekonomi yang bervariasi tersebut, masyarakat Dusun Puncu masih dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya. Di tambah dengan budaya gotong-royong yang masih
dijunjung tinggi sehingga antara warga yang satu dengan yang lain saling
membantu bila sedang mengalami kesulitan.
Dusun Puncu
merupakan dusun dengan wilayah jumlah penduduk yang terpadat di Dusun Puncu.
Dengan luas yang besar tersebut menimbulkan suasana kekeluargaan di dusun itu
sangat kental. Suasana seperti itu memang suasana yang umumnya terjadi di
pedesaan, berbeda dengan kondisi perkotaan yang kental dengan sikap individualistis.
2.1.Letak
Geografis Dusun Puncu
Dusun Puncu
adalah wilayah yang ditempati oleh kelompok 1 untuk melangsungkan Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Berikut adalah batas-batas wilayah (geografis) dari Dusun Puncu:
Sebelah
Utara : Dusun Margomulyo
Sebelah
Selatan : Pegunungan
Sebelah
Barat : Jalan lahar
Sebelah
Timur : Dusun Sukomoro
2.2. Fasilitas Dusun Puncu
a. Desa
Puncu memiliki beberapa fasilitas, diantaranya yaitu:
1).
Sarana Kesehatan
Ø Posyandu : 3 unit
Ø Puskesmas : 1 unit
2). Sarana Pendidikan
Ø Taman
Kanak-Kanank/RA : 2 unit
Ø SD/MI : 1
unit
Ø SMP/MTs : 1 unit
Ø TPQ : 5 unit
3).
Sarana umum lainnya
Ø Masjid : 1 unit
Ø Musholla : 4 unit
Ø Lapangan
olahraga : 1 unit
Dalam hal ini, kami selaku peserta KKN STAIN
Kediri tahun 2016 kelompok 01 yang bertempat di Dusun Puncu mengambil tema “Peningkatan
Sumber Daya Masyarakat Dalam Bidang Keagamaan Melalui Manajemen Berbasis Masjid
Di Dusun Puncu Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri”, maka kegiatan
kami dalam hal peningkatan sumber daya masyarakat dalam bidang keagamaan
berpusat pada Masjid Al-Manar. Adapun profil Masjid Al-Manar adalah sebagai
berikut:
Pelindung : MUSPIKA
Penasehat : Kepala KUA
Imam Zainudin
Ketua : Drs. Moch. Bachroni
Drs. Supangat AM
Sekretaris : Tukimin, S.Sos
A. Khoiruddin
Bendahara : Kasiran
Sidikul
Wafa
Seksi-seksi : Humas : Samsudi
Wagito, S.Pd
Ibadah : Sutrisno (Kord)
Mujito
Pendidikan
& Dakwah : Supardi (Kord)
Nurchoiri
Sarana
& Prasarana : Hadi Prasetyo (Kord)
Suyono
Pembangunan : Moh. Makmun
Dahlan
Talingkeban : Sugiat (Kord)
Yatiman
Pembantu
Umum : Sutoyo (Kord)
Sodik
2.3. Kependudukan,
Mata Pencaharian dan Sosial Keagamaan Dusun Puncu
a. Kependudukan
(Data Kependudukan Per tahun 2015)
1). Jumlah Pendudukan : 3285 Jiwa
a) Laki-laki :
1357 Jiwa
b) Perempuan : 1928 Jiwa
c) Balita + Anak-anak : 425 Jiwa
d) Remaja : 211
Jiwa
e) Lansia :172 Jiwa
2). Jumlah KK : 900 KK
b. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Dusun
Puncu Desa Puncu beragam, meliputi: PNS, Wiraswasta, tukang kayu, pedagang,
peternak, penambang pasir, selain itu mayoritas mata pencahariannya adalah
sebagai petani/pekebun.
c.
Sosial Keagamaan
Dalam dimensi religiusitas, di Dusun Puncu
mayoritas beragama Islam. Dalam hal keagamaan masyarakat Dusun Puncu, sudah
sadar betul tentang beribadah, hal ini terbukti dengan jumlah jama’ah sholat
yang cukup banyak, adanya kegiatan rutin jam’iyah keagamaan seperti Yasinan
Bapak-Bapak, Yasinan Ibu-Ibu, Istighosah, Khataman al-Qur’an, Diba’iyah
anak-anak, Diba’iyah Ibu-Ibu, dan TPQ.
Dalam dimensi sosial, masyarakat Puncu
memiliki tingkat sosial yang sangat baik. Masyarakat Dusun Puncu kebanyakan
dari pagi sampa sore, sibuk degan aktiivitas kerjanya masing-masing, meskipun
begitu mereka tetap menyempatkan waktu ketika ada acara, rasa peduli dan
tolong-menolong masih terjaga hingga saat ini.
B. Informasi
Hasil Kajian Setiap Teknik PRA
1. Secondary
Data Review (SDR)
Secondary
Data Review adalah cara mengumpulkan data atau sumber informasi baik yang telah
diterbitkan maupun yang belum disebarkan. Hasil dari Secondary Data Review
(SDR) berupa data-data informasi yang berhasil di dokumenkan oleh KKN STAIN
Kediri Kelompok 1, adalah:
a. Data
Geografis Desa Puncu
Ø Luas
Desa : 905,10
Ha/m2
1) Luas
pemukiman :
105,44 Ha/m2
2) Luas
perkebunan :
788,21 Ha/m2
3) Luas
kuburan :
1,50 Ha/m2
4) Luas
perkantoran :
0,85 Ha/m2
5) Luas
prasarana umum lainnya : 9,10
Ha/m2
b. Batas
Desa Puncu dan Dusun Puncu
Ø Batas
Desa Puncu:
a) Sebelah
Utara : Desa Asmoro Bangun Kec. Puncu Kab. Kediri
b) Sebelah
Selatan : KRPH. Besowo Kec. Kepung
c) Sebelah
Barat : Desa Satak Kec. Puncu Kab. Kediri
d) Sebelah
Timur : Desa Kebon Rejo Kec. Kepung Kab. Kediri
Ø Batas
Dusun Puncu:
a) Sebelah
Utara : Dusun Margomulyo
b) Sebelah
Selatan : Pegunungan
c) Sebelah
Barat : Jalan lahar
d) Sebelah
Timur : Dusun
Sukomoro
c. Data Kependudukan Dusun Puncu
Ø Jumlah
Penduduk : 3285 Jiwa
1) Laki-laki : 1357
Jiwa
2) Perempuan : 1928 Jiwa
Ø Jumlah
KK : 900 KK
Ø Jumlah
RT/RW : 23/
d. Mata
Pencaharian Penduduk Dusun Puncu
1) PNS : 25 orang
2) Petani/Pekebun : 535
orang
3) Pedagang : 54 orang
4) Penambang
Pasir : 15 orang
5) Peternak : 57
orang
6) Penjahit : 9 orang
7) Wiraswasta : 12 orang
8) Tukang : 13 orang
9) Polisi : 5 orang
10) TNI : 3
orang
11) Lainnya :
2. Direct
Observation
Dalam penggunaan teknik Direct Observation
ini, kami kelompok 1 KKN STAIN Kediri mendapatkan data-data dan informasi yang
dibutuhkan berkaitan tentang segala sesuatu yang ada di Desa Puncu, khususnya
di Dusun Puncu yang telah dilakukan triangulasi atau cek dan ricek
serta cross check kebenarannya.
Hal yang sering dilakukan setalah mendapatkan
data dari masyarakat, yang kemudian kami cross check dengan keadaan
sebenarnya di lapangan.
a. Dari
informasi yang kami peroleh dari masyarakat, masyarakat kesulitan dalam
menentukan musim cocok tanam pada tahun ini dikarenakan karena musim yang tidak
menentu sedangkan ladang mereka bergantung pada musim.
b. Di
dusun Puncu dalam keagamaan masih terkotak-kotak dalam beberapa jama’ah dan
cenderung sulit untuk disatukan antara jama’ah satu dengan jama’ah yang lain.
c. Tidak
terdapat TPQ di Masjid Al-Manar sehingga menjadikan masjid kurang ada aktivitas
dan kurang hidup, hal tersebut dikarenakan lokasi Masjid jauh dari jaungkauan
masyarakat juga karena dikelilingi oleh pertokoan dan perkantoran.
d. Kurang
efektifnya dalam penggunaan Musholla, namun lebih mengutamakan penggunaan rumah
warga sebagai tempat TPQ.
e. Masyarakat
kurang bisa memanfaatkan hasil kebun yang melimpah dikarenakan lemahnya potensi
masyarakat untuk mengolahnya.
3. Semi-Structured
Interview (SSI)
Dalam
pelaksanaan teknik Semi-Structured Interview ini lebih ditekankan pada
proses wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam memahami wilayah serta
kondisi masyarakat yang selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan program
kegiatan. Teknik pengkajian masalah ini kami lakukan sejak datang di Dusun
Puncu yang dilaksanakan sambil bersilaturahim dengan masyarakat sekitar.
Pada mingu
pertama dan kami memfokuskan kegiatan kami pada proses wawancara tersebut.
Wawancara yang kami lakukan bukanlah wawancara yang kaku dan resmi, tetapi
melalui obrolan santai yang dapat mempererat hubungan antara peserta KKN dengan
masyarakat sekitar. Dari obrolan santai itulah kami mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan program kegiatan kelompok
kami.
Dari hasil pengkajian
wilayah dengan metode ini telah didapatkan gambaran mengenai kondisi masyarakat
Dusun Puncu.
a. Bidang
Sosial
Keadaan
sosial adalah gambaran umum tentang kondisi sosial dusun Puncu.
1. Keadaan
situasi sosial penduduk tahun 2016, meliputi:
Jumlah
penduduk : 3285 Jiwa KK : 900
KK
Laki-laki : 1357
Jiwa Perempuan : 1928 Jiwa
2. Sarana
Kesehatan
Di dusun Puncu
terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang sudah ada, diantaranya adalah 1 Puskesmas
dan 3 Posyandu. Posyandu sendiri diadakan tiap tanggal 10 tiap bulannya.
b. Bidang
Ekonomi
Secara umum
kondisi ekonomi warga masyarakat dusun Puncu adalah sebagai berikut:
PNS : 25 orang
Petani/Pekebun : 535 orang
Penjahit : 9 orang
Polisi : 5 orang
Wiraswasta : 12 orang
|
Pedagang : 54 orang
Tukang : 13 orang
Peternak : 57 orang
TNI : 3
orang
Penambang
Pasir : 15 orang
Lainnya :
|
Dari
keterangan diatas dapat dilihat bahwa sebagain besar penduduk Dusun Puncu
berkerja di ladang, karena memang Dusun Puncu sebagian besar wilayahnya berupa
lahan pertanian, sehingga banyak warga yang bekerja di sektor pertanian.
Di
urutan selanjutnya sebagian besar penduduk bekerja di sektor perdagangan,
antara lain membuka warung kopi, sayur, toko-toko kecil, dan makanan ringan.
Selain bertani dan berdagamg, di Dusun Puncu terdapat beberapa wiraswasta,
antara lain perancang/toko klontong dan kerajinan mebel. Dari hasil pengamatan
kami di lapangan, usahat tersebut cukup berkembang dan mempunyai sistem
manajerial yang baik, meski masih sederhana.
c. Bidang
Pendidikan
Dilihat dari aspek
pendidikan kondisi masyarakat Dusun Puncu sudah baik, hal ini bisa dilihat dari
tingkat pendidkan yang sudah cukup tinggi.
Dilihat dari
survey pengamatan rata-rata masyarakat
Dusun Puncu merupakan lulusan SMP bahkan ada juga yang lulusan PT, ini merupakan
indikasi masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam pendidikan.
Berikut daftar
lembaga pendidikan yang ada di Dusun Puncu Desa Puncu:
TK/RA : 1 buah
TPQ : 5 buah
SD :1 buah
|
d. Bidang
Keagamaan
Di
Dusun Puncu memiliki 1 masjid dan 5 Musholla yaitu Masjid Al-Manar, Musholla
At-Taqwa, Musholla Darun Najah, Musholla Darus Sajidin, Musholla Darus Salam dan Musholla Baitus Salam . Adapun
kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat Dusun Puncu yaitu yasinan
dan tahlil, sholat jum’at, sholat 5 waktu, diba’iyah, istighosah, tadarus
al-Qur’an, latihan qira’ah, dan pengajian kitab kuning. Untuk jama’ah yasinan
dan tahlil dilaksanakan pada hari sabtu malam minggu untuk perempuan dan hari
kamis malam jum’at untuk laki-laki. Istighosah dilaksanakan setiap hari jum’at
malam sabtu. Tadarus al-Qur’an setiap hari menjelang sholat Ashar. Latiha
qira’ah setiap hari minggu, sedangkan pengajian kitab kuning setiap hari ba’da
maghrib kecuali malam jum’at.
4. Mapping
Mapping
(pemetaan) adalah menggambarkan kondisi wilayah (desa, dusun, RT, atau wilayah
yang lebih luas) bersama masyarakat. Sementara social mapping adalah teknik
pengkajian dengan mengklasifikasikan sesuai dengan keadaan sosial ekonomi
masyarakat. Teknik pengkajian wilayah dengan metode ini masih berkelanjutan
dengan teknik wawancara diatas. Hasil-hasil wawancara dan pencarian data-data
kependudukan yang telah didapatkan selanjutnya dibuat menjadi gambaran kondisi
masyarakat.
Dalam
penyampaian mapping pada uraian berikut merupakan mapping yang dilakukan oleh
personil team KKN STAIN Kediri Kelompok 1 dalam menggambarkan kondisi wilayah
Desa Puncu khususnya Dusun Puncu.
a. Mapping
Dusun Puncu
Kegiatan
mapping pertama adalah mapping Dusun Puncu, dusun yang kami tempati selama
proses KKN STAIN Kediri tahun 2016. Kegiatan ini berawal dari teman-teman KKN
yang berangkat dari posko KKN STAIN Kelompok 01. Kami melakukan mapping pada
sore hari dan juga malam hari, kami berasumsi bahwa ketika sore dan malam hari
para masyarakat pasti ada di rumahnya. Selain itu mapping ini juga berguna
untuk mengetahui jalan, tempat ibadah, rumah warga, lembaga pendidikan,
pemakaman, ladang, dan sumber air yang ada.
5. Fokus
Group Discussion (FGD)
Teknik ini
berupa diskusi antara beberapa ornag untuk membicarakan hal-hal yang bersifat
khusus secara lebih mendalam. Kelompok kami melakukan diskusi dengan tokoh-tokoh
masyarakat yang bertempat di Masjid Al-Manar.
a. Kami
berdiskusi dengan Ta’mir Masjid Al-Manar membahas mengenai asal-asul TPQ yang
ada di Dusun Puncu, ketua ta’mir Masjid Al-Manar menceritakan tentang dahulu di
Masjid Al-Manar ada TPQ tetapi kemudian TPQ tersebut tidak berjalan karena
jauhnya lokasi dari pemukiman warga dan wali murid khawatir akan keselamatan
anak-anaknya. Kemudian para ustadz-ustadzahnya diberikan saran untuk mendirikan
TPQ di masing-masing RT nya, dan berjalan sampai sekarang.
b. Kami
juga berdiskusi dengan ketua karang taruna desa Puncu, beliau mengatakan bahwa
karang taruna di dusun Puncu tidak berjalan karena pemuda-pemudi di dusun Puncu
banyak yang bekerja di luar kota maupun luar Jawa.
c. Kami
berdiskusi juga dengan ketua kelompok tani, beliau mengeluhkan bahwasanya
tanaman-tanaman mereka di serang hama penyakit yang sulit dihindari serta belum
adanya solusi untuk mengatasi hama tersebut.
6. Seasonal
Calender
Teknik ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan musiman masyarakat yang dilakukan secara
berulang-ulang.
Kegiatan
|
Minggu
|
Keterangan
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
Jama’ah
Yasin dan Tahlil
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Laki-laki dan Perempuan
|
Posyandu
|
|
|
|
X
|
|
|
Satu bulan sekali untuk balita
|
Istighosah
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Perempuan
|
Pengajian
Kitab Kuning
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Laki-laki dan Perempuan
|
Tadarus
al-Qur’an
|
|
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Anak-anak TPQ
|
Latihan
Qiro’
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
Anak-anak TPQ
|
Perkumpulan
Kelompok Tani
|
|
|
X
|
|
|
|
Bapak-bapak Kelompok Tani
|
Keterangan:
Ø Yasin
dan Tahlil, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kamis malam jum’at untuk
laki-laki dan hari sabtu malam minggu untuk perempuan.
Ø Posyandu,
kegiatan ini dilakukan sebulan sekali tiap tanggal 10 bagi anak-anak balita.
Ø Istighosah,
kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jum’at malam sabtu setiap minggunya dan
diikuti oleh perempuan.
Ø Pengajian
Kitab Kuning, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari ba’da maghrib kecuali malam
jum’at oleh laki-laki maupun perempuan.
Ø Tadarus
al-Qur’an, kegiatan ini dilaksanakan oleh murid-murid TPQ setiap harinya
menjelang waktu sholat Ashar.
Ø Latihan
Qiro’, kegiatan ini dilakukan sekali dalam seminggu tepatnya di hari minggu.
Ø Perkumpulan
Kelompok Tani, kegiatan ini dilakukan tiap 20 hari sekali dan tempatnya
bergantian di rumah para anggotanya.
7. Venn
Diagram
Teknik ini
untuk mengetahui hubungan antara institusi baik formal maupun non formal dengan
masyarakat.
Masyarakat
Dusun Puncu Desa Puncu Kecamatan
Puncu Kabupaten Kediri
|
Perangkat Desa / Dusun
|
Jam’iyah Yasin dan Tahlil
|
TPQ
|
Posyandu
|
Kelompok Tani
|
Keterangan:
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa hubungan
masyarakat Dusun Puncu dengan institusi/organisasi baik formal maupun non
formal sangat kuat. Antara masyarakat dengan setiap organisasi di Dusun Puncu
hampir tidak ada sekat. Bahkan ketika setiap organisasi tersebut mengadakan
kegiatan, masyarakat selalu ikut berperan aktif dalam mengikuti kegiatan
tersebut.
8. Diagram Alur
Secara global Dusun Puncu merupakan
daerah dengan jenis masyarakatnya 96% beragama Islam. Hal ini merupakan sebuah
gambaran masyarakat yang beragam. Tempat peribadatan umat Isam berupa masjid
dapat dikatakan cukup untuk menampung jama’ah dari Dusun Puncu.
Dusun Puncu merupakan salah satu
bagian dari wilayah Puncu yang mempunyai kawasan yang sudah cukup kuat dalam
hal keagamaan terutama dalam hal sholat berjama’ah dan rutinannya, hal ini
dikarenakan masyarakat mengerti betul tentang pentingnya beribadah.
Namun semua itu tidak lepas dari
hambatan dan potensi yang terdapat di Dusun Puncu. Adapun hambatan dan potensi yang dimiliki oleh Dusun
Puncu dalam hal keagamaan dan ekonomi adalah sebagai berikut:
Hambatan:
a. Minimnya generasi muda yang
mengerti dan memahami serta mengembangkan ilmu agama.
b. Kurangnya guru TPQ di beberapa
tempat
c. Kebanyakan guru TPQ sudah berumur
dan belum adanya generasi penerus
d. Manajemen TPQ belum tertata
e. Masyarakat belum bisa memanfaatkan
hasil tanaman secara maksimal
Potensi:
a. Banyak anak-anak yang mengaji di
TPQ
b. Kurang antusias dalam pengolahan
hasil kebun
c. Sebagian masyarakat dusun Puncu
bekerja mencari pasir dan batu di lahar
9. Historical Profile
Merupakan teknik untuk
mengumpulkan kejadian-kejadian penting masa lalu di
masyarakat sampai sekarang masih ada bekasnya.
Setelah fenomena alam (meletusnya
gunung Kelud) pada tahun 2014 lalu, didusun puncu tanahnya menjadi lebih subur
dan banyak pasir serta batu sehingga dapat dimanfaatkan oleh para penduduk
sekitar sebagai mata pencahariaan baru dan hal tersebut sangat membantu perekonomian
masyarakat dusun puncu karena ladang
dusun Puncu sendiri sangat bergantung pada musim. Jadi dengan adanya tambang
pasir dan batu dapat membantu masyarakat dusun puncu sebagai ladang
perekonomian yang baru apalagi seperti saat ini musim tidak menentu jadi para
petani belum dapat menggunakan ladang sebagaimana mestinya sehingga mereka
banyak yang bekerja di lahar untuk mencari pasir dan batu, padahal sebelum
gunung Kelud meletus mereka hanya bergantung pada hasil kebun. Jadi, meletusnya
gunung Kelud pada tahun 2014 lalu selain sebagai bencana namun juga membawa
berkah untuk masyarakat Puncu.
BAB
III
PENYUSUNAN
RENCANA KEGIATAN
A. Pengertian
Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses
atau kegiatan awal menyusun rencana kegiatan. Perencanaan tersebut merupakan
lanjutan dari kegiatan penjajagan atau pengenalan kebutuhan. Pada tahap ini
diawali dengan kajian terhadap medan atau wilayah pedesaan secara partisipatif
dan dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan bahwa, tim KKN bertindak sebagai partisipator, fasilitator, dan
organisator. Hal tersebut tidaklah terlepas dari fungsi PAR itu sendiri , yang
mana sebagai landasan penting yang esensial dipergunakan oleh pihak STAIN untuk
para peserta KKN. Sehingga dapat memfokuskan para peserta dalam memberikan
formula-formula program dalam memberdayakan masyarakat, baik bentuk fisik maupun
non fisik di Dusun Puncu Desa
Puncu Kabupaten Kediri. Dengan demikian untuk mempermudah implementasi program
yang di canangkan tim KKN, maka kami sepakat untuk membagi anggota kami menjadi
4 divisi, yaitu sebagai berikut:
1.
Divisi
Keagamaan
Ø M.
‘Ina’an
Ø Inna
Suryana
Ø M.
Miftahuddin
2.
Divisi
Pendidikan
Ø M.
Balya Khoirul Muna
Ø Alfi
Maghfiroh
Ø Arin
Habiba
3.
Divisi
Sosial dan Budaya
Ø Septian Yusuf Perdana
Ø Seviana Nur
Ø Fatin Ulu’ Ainiya
4.
Divisi
Ekonomi
Ø Nur
Laili Asril Novianti
Ø Rona
Nur Afifah
Ø Sania
Alfa Salsabila
Dari masing-masing divisi tersebut
akan menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh tim KKN kelompok 1.
Rencana kegiatan disusun berdasarkan penjajagan masalah yang telah dilakukan
oleh masing-masing divisi, diharapkan penyusunan rencana kegiatan ini murni
berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, bukan hanya sekedar mengisi waktu luang atau sekedar
kegiatan yang tidak bermakna sama sekali.
A. Proses Fasilitasi
Temuan masalah
Tahap awal dalam penyusunan rencana
kegiatan adalah mengadakan proses fasilitasi
masyarakat yang didampingi
secara langsung oleh peserta KKN, dimana
suatu kegiatan tersebut untuk menggali atau menemukan masalah-masalah yang selama ini belum
disadari atau belum diketahui oleh masyarakat dan diprediksi masalah tersebut
akan menghambat perkembangan masyarakat. Sehingga perlunya suatu pemecahan
masalah atau solusi yang tepat guna memberikan stimulus yang berdampak positif demi kemajuan Dusun
tersebut.
Pada tahap ini kami akan menggali
beberapa masalah dan akan berusaha mengungkap potensi baik secara internal
maupun eksternal, karena dengan mengungkap potensi tersebut diharapkan sebagai
salah satu alternatif lain memberikan solusi. Potensi merupakan suatu
kelebihan-kelebihan yang dimiliki baik peorangan, organisasi, instansi, dan
wilayah terutama Dusun Puncu yang menjadi objek (lokasi) Kuliah Kerja Nyata
(KKN).
Setelah beberapa
hari Team Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Kediri
Kelompok 1 melakukan penjajagan, pengkajian wilayah atau kawasan secara
partisipatif bersama-sama masyarakat Dusun Puncu Desa Puncu dengan bingkai
silaturahim dan cara-cara yang lain. Team
KKN menemukan beberapa informasi mengenai Dusun Puncu.
B. Bagan
Pengelompokan Masalah dan Analisisnya
Untuk mempermudah team kami dalam
menyusun rencana kegiatan kegiatan yang akan kami laksanakan, maka kami akan
melakukan pengelompokan masalah berdasarkan devisi atau bidang. Tujuan lain
dari pengelompokan ini adalah untuk pembagian tugas kerja kelompok team kKN
kelompok 1 agar tidak terjadi pemusatan kegiatan pada seseorang. Setelah
mengelompokkan masalah ke dalam beberapa bidang, selanjutnya menganalisa
sebab-akibat munculnya masalah tersebut. Dalam tahap ini team KKN berusaha
mencari penyebab munculnya masalah. Dengan pencarian sebab ini diharapkan akan
mempermudah langkah penyusunan perencanaan kegiatan untuk memecahkan masalah
yang terjadi.
Berikut adalah hasil pengelompokan
masalah dan penyelesaian
tersebut, yaitu:
1.
Bidang
Pendidikan
Ø
Masalah
Pendidikan
a.
Kurangnya
perhatian guru atau pendidik terhadap siswa atau anak didik
b.
Keterbatasan
kemampuan guru TK/RA dalam berbahasa Inggris
c.
Kurangnya
fasilitas dan sarana prasarana di SD dan TK/RA
d.
Metode
belajar dan pengajaran kurang efektif dan inovatif sehingga para siswa menjadi
lebih agresif.
Ø
Penyelesaian
masalah
a.
Memberikan
perhatian yang lebih kepada peserta didik agar peserta didik lebih giat dalam
belajar
b.
Memberikan
pelatihan kepada guru tentang bahasa inggris
c.
Menambahkan
fasilitas sarana dan prasarana agar pendidik dan peserta didik dapat
menyelesaikan proses pembelajaran dengan nyaman
d. Metode pembelajaran di TK/RA seharusnya di perbaiki dengan menambahkan buku-buku
materi agar siswa dapat membawa buku materi atau panduan ke rumah dan bisa
mempelajarinya.
2.
Bidang
Sosial atau Hubungan Masyarakat
Ø
Masalah
Sosial
a.
Sulit
menerima masyarakat baru
b.
Kesibukan
membuat mereka kurang berkomunikasi satu sama lain
c.
Para
remaja kurang aktif dalam kegiatan yang ada di dusun. Jadi, para remaja tidak
mempunyai peran dalam masyarakat
d.
Kurangnya
kegiatan social yang di adakan di dusun
Ø
Penyelesaian
masalah
a.
Sering
mengadakan kumpulan antar warga.
b.
Mengikuti
kerja bakti yang ada di dusun untuk membina hubungan yang baik dengan warga
c.
Sering
mengadakan acara khusus remaja.
d.
Mencoba
untuk melakukan kegiatan dengan masyarakat seperti melakukan komunikasi dengan
masyarakat untuk mengetahui waktu luang mereka agar kegiatan yang akan
dilakukan tidak berbenturan dengan aktifitas masyarakat
Ø
Hambatan
a.
Susahnya
mengumpulkan masyarakat karena mereka terlalu sibuk di kebun
b.
Susahnya
mengkordinasi para remaja untuk mengkuti kegiatan yang ada di dusun karena
dalam hal ini para remaja jarang berkumpul bersama.
3.
Bidang
keagamaan
Ø
Masalah
keagamaan
a.
Kurangnya
pengetahuan agama
b.
Kurangnya
kesadaran beragama dalam lingkungan masyarakat
c.
Kurangnya
pendidik dalam bidang keagamaan
d.
Tidak
adanya struktur kepengurusan ta’mir masjid
4.
Bidang Ekonomi
Ø
Masalah ekonomi
a.
Kurangya pengetahuan masyarakat dalam mengolah sumber daya
yang ada.
Ø
Penyelesaian
Masalah
a.
Memberikan
pelatihan kepada masyarakat tentang pengolahan sumber daya yang ada.
Ø
Hambatan
a.
Antusias
masyarakat kurang karena kesibukan masing-masing.
Untuk tahapan selanjutnya setelah
mengetahui sebab-akibat dari masalah diatas yaitu membuat bagan analisis
tujuan. Pada tahapan ini akan diuraikan tujuan atau harapan-harapan yang
diinginkan oleh team KKN dalam menyusun perencanaan kegiatan. Analisis tujuan
ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengevaluasi kegiatan yang telah
direncanakan.
Berikut ini adalah bagan analisis
tujuan:
Bidang
Keagamaan
|
|
||||||||
|
|||||||||
Bidang Pendidikan
|
|
|
Setelah menganlisa tujuan yang akan dicapai, maka
langkah selanjutnya adalah membuat matrik rangking penyelesaian masalah.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam memprioritaskan penyelesaian masalah.
Berikut adalah matrik
rangking penyelesaian masalah:
No
Urut
|
PRIORITAS
|
U
|
R
|
P
|
K. TIM
|
SCORE
|
1
|
Masalah
pendidikan
Ø Kurangnya perhatian orang
tua atau wali murid terhadap anak.
Ø Keterbatasan kemampuan guru
TK/RA dalam berbahasa Inggris
Ø Kurangnya kurangnya perhatian guru atau pendidik terhadap
siswa atau anak didik
Ø Kurangnya fasilitas dan
sarana prasarana di SD dan TK
|
Y
|
Y
|
T
|
Y
|
3
|
2
|
Masalah social
Ø Tidak adanya organisasi masyarakat atau kegiatan sosial karena para masyarakat sibuk
bekerja.
|
Y
|
Y
|
Y
|
T
|
3
|
3
|
Kurangnya pemahaman masyarakat dusun Puncu akan ajaran
dan nilai-nilai agama.
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
4
|
Keterangan:
Y= Ya
T= Tidak
Score:
4 = Sangat penting
3 = Penting
2 = Cukup penting
1 = Tidak penting
Dari tabel prioritas
masalah tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
No Urut
|
Prioritas
|
3
|
Masalah pendidikan
|
3
|
Masalah keagamaan
|
4
|
Kurangnya pemahaman masyarakat dusun Puncu akan ajaran dan nilai-nilai agama.
|
Keterangan:
Urutan masalah tersebut
berdasarkan analisis kami yang berdasarkan pada beberapa hal berikut:
·
Urgensi, yaitu tingkat pentingnya cara
pandang suatu masalah berdasarkan pada dampak yang ditimbulkan dari masalah
tersebut, jika dipandang masalah tersebut mempunyai dampak yang fatal, maka
dikatakan mempunyai urgenitas yang tinggi.
·
Relevansi, yaitu korelasi antara masalah
tersebut dengan masyarakat. Apakah masalah tersebut sangat berhubungan sekali
dengan kehidupan masyarakat ataukah tidak. Hal ini berarti apabila permasalahan
yang tumbuh di masyarakat tidak segera di selesaikan, dikhawatirkan dapat
berimbas pada /dusun Puncu.
·
Potensi, yaitu berdasarkan masalah yang
ditemukan di masyarakat baik dari pihak masyarakat maupun dari pihak luar yang
berkompeten dalam memberikan solusi. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memberdayakan potensi yang terdapat pada diri manusia.
·
Kekuatan team, yaitu prediksi pada kekuatan
yang dimiliki oleh team KKN kelompok 1
untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam perekonomian berbasis masjid dengan memanfaatkan
singkong dan tomat yang ada di Dusun Puncu.
C.
Tabel Rencana Kegiatan
Dalam
melakukan KKN team 3 membuat rencana kegiatan yang dilakukan di dusun Puncu ini. Berikut ini adalah tabel
rencana kegiatan kelompok 3 yang telah disepakati:
No
|
Hari dan tanggal
|
Jenis Kegiatan
|
Sasaran
|
Persiapan
|
Tempat
|
1
|
Rabu, 20 Juli 2016
|
Silaturrahmi ke perangkat
desa dan pengurus mushola
|
Warga Dusun Puncu
|
Menyiapkan kendaraan
|
Di rumah perangkat desa dan pengurus mushola
|
2
|
Kamis, 21 Juli 2016
|
Perkenalan dengan Warga
dusun Puncu serta pembukaan Yasinan
|
Warga Dusun Puncu
|
Menyiapkan perlengkapan dan menunjuk salah satu peserta KKN untuk memberikan sambutan
|
Di Mushola At Taqwa
|
3
|
Jumat, 22 Juli 2016
|
Kerja Bakti
|
Peserta KKN
|
Menyiapkan alat kebersihan
|
Mushola At – Taqwa
|
4
|
Senin, 25 Juli 2016
|
Menghidupkan kembali TPQ
|
Anak-anak Dusun Puncu
|
Mendata siswa yang ikut mengaji di
TPQ, membentuk penanggung jawab dan Memberikan Kartu Prestasi
|
Di TPQ At-Taqwa, Darun Najjah dan Al Hidayah
|
.5
|
Senin, 25 Juli 2016
|
Membentuk
bimbingan belajar
|
Anak-anak Dusun
Puncu
|
Mendata siswa bimbel Membentuk
penanggung jawab per kelas
|
Di Posko Kelompok 1
|
6
|
Minggu, 7 Agustus 2016
|
Pelatihan pembuatan tomkur
dan nugget
|
Ibu-ibu Dusun
Puncu RT 05
|
Menyiapkan perlengkapan pembuatan nugget dan tomkur
|
Di rumah salah satu rumah warga Dusun Puncu RT 05
|
7
|
Minggu, 7 Agustus 2016
|
Berkebun
|
Peserta KKN
|
Menyiapkan perlengkapan berkebun
|
Di kebun milik salah satu warga Dusun Puncu
|
8
|
Jumat, 12 Agustus 2016
|
Pelatihan pembuatan tomkur
dan nugget
|
Ibu-ibu wali murid TK Dharma Wanita Dusun Puncu
|
Menyiapkan perlengkapan pembuatan nugget dan tomkur
|
Di TK Dharma Wanita Puncu
|
.9
|
Minggu, 14 Agustus 2016
|
Pelatihan pembuatan tomkur
dan nugget
|
Ibu-ibu Dusun
Puncu RT 04
|
Menyiapkan perlengkapan
|
Di salah satu rumah warga Dusun Puncu RT 04
|
10
|
Minggu 21 Agustus 2016
|
Festival
anak sholeh
|
Santri-santri TPQ At-Taqwa, Darun Najjah dan Al Hidayah
|
Mempersiapkan perlengkapan
|
Di Masjid Al Manar
|
11
|
Minggu, 28 Agustus 2016
|
Pengajian
penutupan KKN kelompok 1
|
Warga Dusun Puncu dan peserta KKN
|
Membentuk struktur kepengurusan
|
diMushola At - Taqwa
|
D. Catatan
roses Diskusi
Dalam menjalankan program dari team kami juga
mengadakan beberapa diskusi untuk memperlancar dalam menjalankan program.
Berikut adalah catatan agenda evaluasi dan proyeksi yang dilakukan oleh team
KKN kelompok 1:
1)
Rabu,
20 Juli 2016
Pada waktu tersebut, rapat evaluasi dan proyeksi yang
di lakukan oleh team KKN kelompok 1 adalah untuk membahas tentang kegiatan hari
ini dn kegiatan hari esok.
2)
Kamis,
21 Juli 2016
Rapat
pada hari ini membahas tentang evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan
melakukan proyeksi serta
merencanakan kegiatan untuk hari selanjutnya. Adapun hasil dari rapat pada hari
tersebut
adalah:
a. Membahas yang akan mengajar di TK, RA, dan SD
b. Membentuk
kegiatan Bimbingan belajar dan TPQ
3)
Jumat, 22 Juli 2016
Rapat pada hari ini membahas tentang
evaluasi kelanjutan dari
pemetaan penduduk, kegiatan yang sudah dilakukan dan
melakukan proyeksi serta
merencanakan kegiatan untuk hari selanjutnya.
4)
Sabtu,
23 Juli 2016
Pada rapat hari ini membahas tentang evaluasi tentang
posdaya masyarakat dusun Puncu
5)
Minggu,
24 Juli 2016
Pada hari tersebut rapat yang dilakukan adalah untuk
Membahas hasil pertemuan dengan Kordes
6)
Rabu,
3 Agustus 2016
Rapat pada hari ini membahas tentang
Membahas tema yang akan
dijadikan judul laporan KKN, membahas pertemuan dengan para perangkat desa dan
melakukan proyeksi serta
merencanakan kegiatan untuk hari selanjutnya.
7) Kamis,
4 Agustus 2016
Rapat
pada hari ini membahas tentang kegiatan yang akan dilakukan di bulan agustus,
membahas kegiatan yang sudah dilakukan di SD, TK, dan RA, membahas kegiatan
yang akan dilakukan lagi selain dalam bidang pendidikan.
8)
Sabtu,
6 Agustus 2016
Rapat pada hari ini membahas tentang membahas
laporan akhir KKN, membahas
lomba-lomba yang kan dilakukan, membahas program yang akan dilakukan besok.
9)
Senin, 8 Agustus 2016
Rapat pada hari ini membahas tentang
evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan melakukan proyeksi serta merencanakan kegiatan untuk hari
selanjutnya. Adapun hasil dari rapat pada hari tersebut adalah:
-
Membahas
rapat yang di Kordes
-
Membahas
kegiatan yang akan dilakukan di Bulan agustus
10) Minggu, 14
Agustus 2016
Rapat pada hari ini membahas tentang
menindak lanjuti kegiatan
yang akan dilakasnakan dalam memperingati HUT RI ke 71
11) Kamis, 25 Agustus 2016
Pada
waktu tersebut, rapat evaluasi dan proyeksi yang di lakukan oleh team KKN
kelompok 1 adalah untuk membahas semua kegiatan yang akan dilakukan, membahas
demo masak yang akan dilakukan esok hari, membahas sejauh mana laporan kelompok
yang sudah dikerjakan
BAB
IV
AKSI
KEGIATAN
Dalam Bab IV ini akan diuraikan mengenai berbagai
kegiatan sebagai bentuk pengejawantahan dari proses sebelumnya yakni pada masa
perencanaan berupa aksi kegiatan yang dilakukan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata
(KKN) STAIN Kediri Kelompok 1 yang bertempat di perumahan pabrik di perkebunan
Mangli Desa Puncu pada tahun 2016.
Bentuk dari aksi-aksi kegiatan yang dilakukan oleh
Team KKN STAIN Kediri kelompok 1 berbasis Participatory
Action Reseach (PAR) merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan dengan
perangkat Dusun Mangli Desa Puncu serta melibatkan semua elemen warga
masyarakat Dusun Puncu Desa Puncu.
1. Nama Kegiatan (berisikan Judul dan Keterangan,
topik, nama pemandu (fasilitator, tim aksi, tanggal dan tempat pelaksanaan)
2. Catatan Prosesi Aksi Kegiatan
3. Catatan Reflektif Aksi Kegiatan Dari Masyarakat
Berikut adalah berbagai bentuk aksi kegiatan yang
dilakukan oleh Tim KKN STAIN Kediri kelompok 1 yang bekerja sama dengan
aparatur Dusun Puncu dan melibatkan elemen warga masyarakat Dusun Puncu Desa
Puncu dalam menghadapi moment-moment
yang kami rencanakan yaitu moment pada
HUT RI Ke-71, yang itu merupakan upaya dalam rangka mewujudkan keharmonisan
masyaraka Dusun Puncu desa Puncu, adapun wujud dari aksi-aksi kegiatan tersebut
antara lain adalah sebagai berikut:
A. Mengoptimalkan TPQ ( Taman Pendidikan Al-Qur’an)
TPQ adalah unit pendidikan non-formal jenis
keagamaan berbasis komunitas Muslim yang menjadikan Al-Qur’an sebagai materi
utamanya, dan diselenggarakan dalam kondisi yang indah, nyaman, bersih dan rapi
serta menyenangkan sebagai simbolis dan filosofis dari kata taman yang dipergunakan. TPQ bertujuan
untuk menyiapkan terbentuknya generasi qur’ani
yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap Al-Qur’an sebagai sumber
perilaku pijakan hidup dan rujukan segala urusannya.
TPQ yang seharusnya digunakan sesuai dengan
fungsinya seperti diatas masih belum bisa terlaksana di dusun Mangli karena
berbagai alasan, seperti halnya kurangnya tenaga pengajar, kurangnya motivasi
dari orang tua dan kurangnya semangat untuk belajar agama khusunya Al-Qur’an.
Tidak jarang anak-anak dari dusun Mnagli ini belajar di TPQ yang berada di
dusun lain yang lebih terstruktur dalam teknik pengajarannya.
1.
Keterangan
Kegiatan
Setelah mengetahui bahwa TPQ yang sudah di bentuk oleh
kelompok 1KKN STAIN Kediri di dusun Puncu tahun lalu kurang maksimal, maka
selanjutnya kelompok 1 KKN STAIN Kediri mencoba untuk menghidupkan kembali TPQ
yang kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat dusun Puncu ini. Pada hari Senin, 25 Juli 2016 atau 5 hari setelah kami berada di dusun Puncu,
kami mengajak anak-anak di dusun ini untuk belajar mengaji di TPQ lagi. Respon yang kami dapatkan dari anak-anak
dusun Puncu ini ternyata cukup baik, karena antusias yang tinggi dari mereka
untuk belajar di TPQ.
2. Catatan Proses Aksi Kegiatan
TPQ(Taman Pendidikan Al-Qura’an) yang kami adakan
dimulai pada hari Senin 25 Juli 2016. Kegiatan ini kami adakan mulai pukul 16.00 sampai 17.00 sore,
sebelum mengaji kita solat asyar berjamaah dahulu.
TPQ ini diadakan pada hari senin sampai sabtu. Sementara minggu kami liburkan supaya anak-anak
TPQ nantinya tidak bosan dengan kegiatan ini. TPQ yang diadakan tidak hanya
mengajarkan untuk membaca AL-Qur’an, tetapi juga diajarkan tentang bahasa Arab
dasar, wawasan keagamaan serta diberikan pula cerita-cerita yang mendidik dan
memotivasi anak-anak TPQ untuk senantiasa belajar tentang agama.
3. Catatan refleksi aksi kegiatan dari
masyarakat
Belajar
mengaji sangatlah penting untuk membentuk karakter masyarakat yang agamis.
Namun banyak sekali dari warga dusun ini yang belum bisa mengaji. Sedangkan
anak-anak disini juga harus jauh-jauh ke desa sebelah yang letaknya cukup jauh
dari rumah untuk belajar mengaji sehingga kegiatan mengaji anak-anak dusun ini
kurang efektif. TPQ yang sudah dibentuk tahun lalu ternyata tidak berjalan dengan baik
setelah peserta KKN meninggalkan dusun Puncu. Dengan alasan itu kami
berinisiatif untuk melanjutkan perjuangan dari peserta KKN tahun lalu dalam
pembentukan karakter anak-anak dusun Puncu melalui TPQ. Kami berharap bahwa
dengan adanya motivasi dari kami anak-anak atau generasi muda di dusun ini
dapat menjadi generasi muda yang tidak melupakan moral keagamaan dalam setiap
tingkah laku mereka.
B. Belajar Bersama atau
Bimbingan Belajar
1.
Keterangan
Kegiatan
Bimbingan belajar adalah suatu kegiatan yang
bertujuan untuk membantu atau menolong anak-anak untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan
dalam belajar agar anak-anak semakin mudah dalam
memahami materi yang sudah diberikan disekolah. Karena kurangnya tenaga
pendidik di SD dan RA atau TK juga membuat anak-anak merasa kurang menguasai
materi-materi yang sudah didapat di sekolah karena sering tidak ada guru yang
mengajar atau jam kosong.
Kegiatan bimbingan belajar
ini kami mulai pada hari Senin, 25 Juli
2016. Bimbingan dimulai pada pukul 18.00 setelah jamaah sholat magrib sampai 19.30.
Kegiatan ini kami lakukan di Posko 1.
2. Catatan Proses Aksi Kegiatan
Kegiatan
bimbel kami khususkan untuk anak-anak dusun Puncu, setingkat sekolah dasar
dengan dikelompokan sesuai kelas masing-masing. Proses belajar dilakukan dengan
mengerjakan tugas sekolah yang di berikan guru (PR), setelah PR selesai
dikerjakan baru kami mengajar pelajaran anak-anak besok disekolah. Setelah
selesai untuk evaluasi kami memberikan soal untuk mengukur pemahaman peserta
bimbel.
3. Catatan Refleksi Aksi Kegiatan dari
masyarakat
Kami mengadakan acara bimbingan belajar di SDN 1Puncu atas persetujuan Kepala Sekolah dan
Guru SD tersebut. Bimbel ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar
peserta didik untuk persiapan dalam menghadapi ujian akhir semester. Setelah melihat anak-anak banyak yang antusias mengikuti bimbel
kami bermaksud menarik antusias anak untuk dating ke masjid. Maka dari itu kegiatan bimbel kami adakan di masjid, hal ini sangat mendapat respon positif dari
ta’mir masjid dan masyarakat sekitar.
C. Jalan-Jalan Bersama Anak-anakDusun
Puncu
Untuk mengisi liburan di hari minggu dan
meningkatkan silahturohmi kami dengan anak-anak dusun Puncu kami team KKN kelompok 1 mengajak anak-anak jalan-jalan
memperkenalakan lingkungan alam sekitar.
1. Keterangan kegiatan
Kami team KKN kelompok 1 mengajak anak-anak untuk
jalan-jalan di dusun Puncu dan puncak Sukomoro. Jalan-jalan ke dsn Puncu dan puncak Sukomoro diadakan mulai pada hari
minggu tanggal 31 Juli 2016. Kegiatan
ini diikuti oleh seluruh anak anak dusun Puncu dan kami team KKN, Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan anak-anak dusun Puncu terhadap lingkungan sekitar. Dan setiap hari minggu
selalu di adakannya jalan – jalan.
2. Catatan proses aksi kegiatan
Disetiap hari minggu
anak-anak dusun puncu melakukan
jalan santai yang bertujuan untuk mengenalkan alam sekitar kepada para peserta KKN dan
untuk mengagumi ciptaan Tuhan yang maha Esa. Anak-anak sangat semangat karena dipandu oleh
team KKN Kel 1. Jalan santai atau jogging ini di mulai jam 05.00-07.00 dengan melihat memandangan tegal di sekitar.
3. Catatan refleksi aksi kegiatan dari
masyarakat
Kegiatan yang dilakukan oleh team KKN STAIN Kediri
ini disambut dengan baik oleh warga masyarakat Puncu, karena mereka berasumsi
bahwa mahasiswa STAIN Kediri memiliki kecakapan dalam bidang agama, tetapi
sebagian warga tidak berasumsi dalam bidang agama saja melainkan dalam semua
bidang seperti pendidikan,budaya,politik,ekonomi, sehingga peserta KKN dapat
membantu memberikan motivasi kepada warga dalam mengatasi permasalahan yang
terjadi pada masyarakat. Selain warga yang menyambut dengan baik kegiatan KKN
di Puncu ,orang tua juga selalu mendukung aktivitas yang dilakukan team KKN
STAIN Kediri serta berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh team KKN
STAIN Kediri.
D. Lomba Menyambut HUT
RI Ke-71
Hari
Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesi Ke-71 adalah hari dimana pengorbanan dan
perjuangan kemerdekaan di merdekakan, untuk itu demi menggugah semangat anak
anak dusun Puncu dalam menyambut kedatangan HUT RI ke-71 dilakukan berbagai
macam kegiatan atau lomba yang bisa diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT
RI ke-71.
1.
Keterangan
kegiatan
Setelah
berdiskusi dengan team KKN kami sepakat untuk
mengadakan lomba-lomba dalam rangka menyambut HUT RI ke-71 diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Lomba Sholat, dengan tujuan untuk melatih anak anak agar solat nya sesuai
syariaat
b.
Lomba Tartil, dengan tujuan untuk melatih anak anak agar bias
membaca al quraan dengan benar dan sesuai tajwid
c.
Lomba Adzan, dengan tujuan untuk
anak anak bias melafal kan bacaan al quraan dan melatih mental
d.
Lomba Menyusun Surat Pendek, dengan tujuan untuk melatih
menghafal al quraan
e.
Lomba Hafalan Surat Pendek, dengan tujuan untuk penguasaan
surat pendek yang lebih banyak dari yang sebelum nya
f.
Lomba Cerdas Cermat Al Qur’an. Bertujuan
untuk menambah pengetahuan dalam bidang keagamaan
2.
Catatan
proses aksi kegiatan
Kegiatan
ini di adakan pada hari Minggu21 Agustus 2016. Kegiatan Lomba berlangsung mulai jam 08.00-12.00.
Panitia melakukan persiapan pada jam 07.00 seperti membersihkan tempat dan
sarana-prasarana yang diperlukan untuk mensukseskan acara lomba tersebut. Lomba
dilaksanakan di Masjid Al Manar.
Peserta
lomba berdatangan pada pukul 07.30. Antusias anak-anak dusun ini sangat tinggi.
Mereka juga sangat semangat sekali mengikuti perlombaan yang kami adakan. Kami
telah mendaftar para peserta lomba, namun ada beberapa anak yang tidak datang
dengan alasan-alasan tertentu.
Acara
lomba dimulai pada pukul 08.00 tepat. Diawali dengan pembukaan dan pembacaan
peraturan lomba. Lomba – lombadi adakan bersamaan.
3.
Catatan
Refleksi Aksi Kegiatan dari masyarakat
Lomba sholat, tartil, adzan, menyusun surat pendek, hafalan surat pendek,
dan lomba cerdas cermat Al Quran yang adakan adalah hasil dari musyawarah peserta KKN kelompok 1 untuk
memeriahkan peringatan HUT Indonesia ke 71 dan kegiatan ini telah mendapatkan
izin dari RT, tokoh masyarakat serta warga Dusun Pincu. Akhirnya kami sepakat
mengajak anak-anak Dusun Puncu untuk ikut serta dalam acara lomba yang kami handle
bersama teman-teman. Tanggapan masyarakat dengan adanya perlombaan yang kami
adakan ini sangat positif. Anak - anak
Dusun Puncu serta warga menjadi lebih akrab
dengan kami, karena memang moment inilah yang tepat bagi kami untuk
mendekatkan diri dengan warga sekitar tanpa adanya batasan tertentu untuk
menjalin tali silaturahim.
E.
Pelatihan
Pembuatan Nugget Singkong dan Tomkur ( Tomat Kurma)
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Dusun
Puncu, terutama para Ibu – Ibu runmah tangga
team KKN kelompok 1 mengadakan pelatihan pembuatan nugget singkong dan
Tomkur. Adapun alasan mengapa memilih singkong dan tomat sebagai bahan utama
pembuatan produk ini karena melihat banyaknya bahan tersebut di kebun warga
yang kurang bervariasi dalam pengolahannya serta dibiarkankan begitu saja . Selain itu
untuk daya jual beli tomat di
Dusun Puncu sangat rendah. Melihat
potensi itu, team KKN kelompok 1 berinisiatif mengembangkan dan
memanfaatkan tanaman tersebut menjadi produk yang memiliki daya jual yang
tinggi.
1. Keterangan
kegiatan
Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara bertahap yaitu
pada minggu ke-3, ke-4, dan ke-6 team KKN klompok 1 berada di dusun
Puncu.Kegiatan ini menyesuaikan dengan aktivitas masyarakat dusun Puncu, yang
mana tidak mengganggu rutinitas masyarakat itu sendiri. Pelatihan ini dilakukan
di salah satu rumah warga di masing masing RT dusun Puncu selain itu juga ada
permintaan pelatihan pembuatan nugget singkong dan tomkur oleh ibu ibu kader
posyandu dan permintaan dari guru guru TK,
Untuk pelatihan pada minggu
ke-3 dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2016 dimulai pada jam 15.00 WIB sampai
jam 16.30 WIB di rumah Bapak Pardi. Pelatihan
pada minggu ke-4 dilaksanakan pada tanggal 21Agustus 2016 di rumah Ibu Ainin .
Sedangkan pada minggu ke-6 dilaksanakan di Balai Desa Puncu dimulai pukul 10.00
WIB hingga 11.30 WIB. Acara dimulai dengan mempersiapkan tempat dan bahan –
bahan pembuatan nugget dan tomkur. Setelah itu dilakukan tutorial cara mengolah
singkong dan tomat menjadi nugget dan tomkur. Kemudian disediakan nugget dan
tomkur yang sudah jadi sebagai tester untuk dicicipi para ibu – ibu yang hadir
dalam pelatihan tersebut agar mengetahui rasa dari masing-masing produk.
Selain itu agar pemberdayaan
masyarakat ini tetap berjalan meski team KKN telah selesai bertugas, diakhir
acara para ibu – ibu diberi resep tata
cara dari pembuatan nugget dan tomkur.
Dengan harapan dapat mempraktikkan sendiri di rumah. Atau dapat dijual dan menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dusun Puncu.
4.
Catatan
Refleksi Aksi Kegiatan dari masyarakat
Kegiatan yang dilakukan oleh team KKN STAIN Kediri ini disambut dengan baik
oleh warga masyarakat Puncu,karena mereka berasumsi bahwa KKN STAIN Kediri
klompok 1 sangatlah kreatif karena bisa memfaatkan bahan yang murah menjadi
bernilai tinggi. Dan mereka bisa termotivasi
membuka usaha seperti nugget dan tomkur.
BAB
V
TEMUAN-TEMUAN
Dalam
Bab ini akan diuraikan berbagai temuan-temuan yang diperoleh oleh Team KKN
STAIN Kediri 2016 Kelompok 1 selama melakukan kegiatan di Dusun Puncu Desa
Puncu ini.
Temuan-temuan
dalam Bab ini berisikan beberapa poin-poin penting, meliputi struktur sosial,
tradisi-tradisi khas yang berkembang dimasyarakat, dan kearifan lokal (local genus) dari Dusun Puncu Desa Puncu
Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.
Substansi
inti pada Bab V dengan judul temuan-temuan ini merupakan spesifikasi pengetahuan
empirikal dari team KKN STAIN Kediri Kelompok 1 yang didapat atau diperoleh
secara riil dalam pelaksanaan kerjanya di lapangan dalam ranah praktis di Dusun
Puncu.
A.
Struktur
Sosial Dusun Puncu
Masyarakat Dusun Puncu terdapat beberapa kelompok sosial yang memiliki pengaruh
yang berbeda dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Informasi ini didapat dari
masyarakat. Kelompok sosial tersebut antara lain : Perangkat Dusun, kelompok karang taruna, Petani/kelompok tani,
Pedagang,
Posyandu, PKK, Jam’iyah
Yasin dan tahlil.
Di antara lembaga-lembaga tersebut yang paling
berpengaruh menurut tingkatan urutannya adalah :
1.
Perangkat
desa,
karena perangkat dusun lebih dekat dengan instansi pemerintahan dan kontak
langsung dengan masyarakat setempat dan juga segala informasi yang berhubungan
dengan masyarakat bisa langsung disebarluaskan.
2.
Petani,
karena sebagian besar penduduk Dusun
Puncu Desa Puncu mayoritas adalah
petani yang hasil pertaniannya dapat untuk mencukupi kebutuhan hidup.
3.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), karena
posyandu merupakan sarana yang menyediakan bentuk pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat.
4.
Kelompok Yasinan dan Tahlil, karena disetiap dusun di Kecamatan Puncu terdapat kegiatan Yasinan.
5.
Karang taruna, karena di Dusun Puncu
terdapat kelompok karang taruna untuk mempersatukan para pemuda di Dusun Puncu
6.
Pedagang,
karena pedagang merupakan factor
ekonomi di dalam masyarakat.
7. PKK, PKK di Dusun Puncu ini tidak begitu
berpengaruh karena kegiatan ini sudah hampir tidak berfungsi lagi di Dusun ini.
B.
Tradisi
– Tradisi Khas Masyarakat Dusun Puncu
1. Tradisi
Megengan
Megengan yaitu menyambut datangnya bulan Ramadlan dengan
mengadakan syukuran atau bancaan bersama di masjid dan di rumah-rumah.
Masyarakat Dusun Puncu mengatakan bahwa megengan diambil dari kata “Mengagungkan” kemudian
dinamakan dengan bahasa jawa menjadi Megengan, yang intinya adalah
menyambut dan mengagungkan datangya bulan Ramadlan tersebut, dan dalam rangka
mengagungkan datangnya bulan Ramadlan tersebut semua masyarakat Dusun
Puncu membuat nasi berkat untuk di bawa di masjid.
2. Tradisi
Maleman
Maleman adalah selamatan atau kenduri pada malam
tanggal ganjil di bulan puasa tanggal 20 tibanya lebaran. Pada waktu yang
disebut maleman itu penduduk Dusun Puncu banyak yang mengadakan kenduri untuk
di bawa ke masjid.
3. Tradisi
Punden
Punden adalah tempat terdapatnya makam
orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa (tempat keramat).
Disebut juga sesuatu yang sangat dihormati. Masyarakat Dusun Puncu sebelum
melaksanakan acara desa seperti khitanan, pernikahan, membangun desa, dll akan melaksanakan
tradisi Punden dengan tujuan untuk meminta izin kepada petua Desa supaya diberi
kelancaran, kemudahan dan keselamatan. Maksud dari petua desa adalah orang yang
pertama kali membabat desa ini.
C.
Kearifan Lokal (Local Genius)
Dusun Puncu
Masyarakat Dusun Puncu sangatlah beragam
dan keberagaman tersebut menjadi sebuah ciri khas mereka dengan masyarakat lainnya.
1.
Mata Pencaharian
Kebanyakan masyarakat dusun Puncu
memiliki mata pencaharian sebagai petani, buruh tani, pencari pasir dan
pedagang palawija. Ini dikarenakan lokasi yang berada di pegunungan maka mata
pencaharian itulah yang menjadi komoditas utama masyarakat dusun Puncu. Mata
pencaharian di Dusun Puncu yang paling menonjol adalah palawija. Warga disini
juga banyak yang
menanam cengkeh.
Banyak
sekali yang menanam tomat dan singkong pada bulan juli- agustus akan tetapi
banyak masyarakat yang tidak bisa memanfaatkan tanaman tersebut dengan baik.
Jika harga kedua tanaman mereka turun maka tanaman tersebut dibiarkan begitu
saja, bahkan terkadang sampai membusuk. Maka dari itu kelompok 1 KKN dusun
puncu membantu masyarakat untuk memanfaatkan tanaman tersebut agar bisa
menghasilkan uang.
2.
Lembaga
Pendidikan
Lembaga Pendidikan yang ada di Dusun
Puncu cukup baik. Dan sudah memiliki berbagai macam pendidikan formal yakni TK,
RA, SD dan SMP. Sedangkan pendidikan non-formalnya seperti TPQ juga sudah baik.
Tetapi skill para ustadz ustadzah di dusun ini masih belum sepenuhnya
menguasai.
3.
Adat
Istiadat
Pada bulan Sya’ban masyarakat Dusun
Puncu punya adat kebiasaan mengadakan acara megengan yang mereka adakan
per individu maupun kelompok. Adat megengan sudah turun temurun
dilaksanakan oleh masyarakat dusun Puncu biasanya
mereka mengundang tetangga mereka untuk menghadiri acara megengan tersebut, tujuan
dari Megengan adalah untuk mendoakan orang tua serta anggota keluarga yang
telah meninggal dunia. Acara megengan juga dilaksanakan secara bersamaan
yang bertempat di dalam masjid.
4.
Keagamaan
Masyarakat di dusun ini sudah begitu
memahami tentang agama yang mereka anut, mayoritas penduduk disini beragama Islam. Masyarakat dusun Puncu juga
sangat antusias dengan adanya acara keagamaan seperti yasinan dan tahlilan.
Minat mereka untuk lebih mendalami tentang Islam begitu tinggi yang sudah
lansia tidak malu belajar mengaji dari awal.
Walaupun antusias tentang agama begitu
tinggi tetapi pengaplikasiannya kurang optimal misalnya para ustadzah hanya
memakai kerudung pada saat mereka mengajar TPQ dan mayoritas para pemudi di sini
masih sering memakai pakaian ala kadarnya seperti celana pendek dan baju
pendek, sedangkan para pemudanya tidak mengenakan pakaian muslim meskipun
beragama Islam dan sebagian besar para pemuda di dusun Puncu salah memilih
pergaulan.
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 dan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2016
merupakan bentuk aplikasi keilmuan yang di dapat selama perkuliahan di kampus
dan juga merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi dalam rangka
pengabdian masyarakat. Selama kurun waktu tersebut peserta dituntut untuk
memahami kondisi sosial masyarakat, tradisi yang ada dan cara hidup mereka
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melakukan hal tersebut peserta harus
melakukan hubungan dengan masyarakat, dan oleh karena berinteraksi dengan
masyarakat ditempat para peserta melakukan KKN, sehingga KKN yang dilakukan
berbasis PAR (Participatory action Research) terutama bagi masyarakat di
wilayah Dusun Puncu Desa
Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.
Pada
minggu pertama penjajagan wilayah Dusun Puncu, kami masih mencari permasalahan
apa yang perlu di perbaiki atau diberikan di masyarakat dusun Puncu, dan
kemudian kami menemukan beberapa masalah yang kami anggap perlu dijadikan
sebagai prioritas utama perhatian kami dalam menyusun program-program yaitu
keagamaan dan perekonomian masyarakat dusun Puncu. Oleh karena itu, dalam KKN
ini kami mengangkat judul “Peningkatakan
Bidang Perekonomian masyarakat dan Bidang Keagamaan di Dusun Puncu, Desa Puncu,
Kec Puncu Kab Kediri ”. Adapun
permasalahan yang kami temukan adalah sebagai berikut:
Bidang
Agama : Tidak semua masyarakat faham dengan masalah
keagamaan sehingga masih ada beberapa tidak menjalankan kewajibannya sebagai
umat Islam seperti halnya sholat lima waktu, apalagi kalau sedang musimnya
sibuk di kebun kebanyakan dari mereka
sudah tidak lagi memikirkan kewajibannya untuk sholat, selain itu tidak semua
masayarakat dusun Puncu tertarik untuk mengikuti kegiatan keagamaan seperti
jam’iyah yasinan dan diba’an.
Bidang Perekonomian: Sedangkan
dari segi ekonomi, masyarakat di dusun puncu yang sebagian besar mendapatkan
penghasilan dari perkebunan. Tetapi, masyarakat hanya menjual hasil perkebunan
mereka dalam bentuk mentah tanpa
mengolahnya terlebih dahulu. Dengan penghasilan yang seadanya membuat mereka
kurang berkembang, jika harga tomat dan singkong turun maka hasil perkebunan
masyarakat tidak dijual melainkan dibiarkan saja terkadang untuk tanaman tomat
sampai membusuk. Melihat kondisi yang ada pada dusun Puncu pada saat ini yang
mengalami penghambatan masalah ekonomi karena harga tomat dan singkong turun
maka kami dari pihak KKN STAIN Kediri memberikan terobosan baru kepada
masyarakat dusun Puncu dengan cara mengajarkan bagaimana caranya supaya tomat
dan singkong tersebut bisa terjual dengan harga yang lebih mahal, yaitu dengan
cara memberikan sosialisasi pada masyarakat dusun Puncu cara membuat singkong
dan kurma tersebut di buat untuk makanan ringan yaitu tomat rasa kurma (tomkur)
dan nugget singkong. Dengan cara tersebut bisa jadi harga tomat yang turun dan
di biarkan membusuk di kebun tersebut bisa terjual mahal begitu juga dengan
harga singkong.
Saran
Kami berharap program yang telah
dilaksanakan di Dusun
Puncu ini
dapat bermanfaat dan berkesinambungan meskipun KKN telah selesai.
Permasalahan-permasalahan yang behasil kami temukan di Dusun ini selanjutnya
akan kami bawa dan kami sampaikan ke pihak kampus dalam hal ini adalah LP3M
untuk mendapatkan follow-up lebih lanjut. Begitu besar harapan
masyarakat Dusun Puncu kepada kami selaku pesera KKN agar tahun-tahun
berikutnya mendapatkan perhatian dan partisipasi aktif lebih lanjut dari para
mahasiswa untuk melanjutkan program KKN di Dusun tersebut. Semoga masyarakat dapat mengembangkan potensi diri dan
mandiri dalam bidang apapun terlebih dalam bidang ekonomi. Bagi mahasiswa KKN berikutnya diharapkan bisa membuat
program kegiatan yang lebih bermanfaat sesuai dengan kebutuhan Dusun Puncu tersebut.
1.
Bagi
STAIN Kediri
Meski
diakui bahwa kegiatan KKN mengangkat misi-misi sosial non materi, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa dilapangan banyak ditemukan kendala-kendala program yang
tidak terlaksana karena kurangnya anggaran. Oleh karena itu, kami sangat
memohon kepada pihak STAIN Kediri untuk mempertimbangkan hal ini mengingat
besarnya biaya praktikum yang kami bayarkan setiap semester hampir sama sekali
tidak kami rasakan manfaatnya bagi kegiatan ini.
2.
Bagi
LP3M
Perlu
adanya tim dari LP3M yang secara rutin mengunjungi dan
memeriksa keadaan di lokasi, dan memberikan bimbingan intensif tidak hanya tim peninjau yang cuma satu atau
dua kali ke tempat lokasi agar seluruh mahasiswa yang melaksanakan kegiatan itu
benar-benar serius dan bertanggung jawab akan programnya, tidak hanya sebagian
yang aktif dan sebagian tidak dan juga agar mahasiswa paham betul atas apa yang
harus dan tidak boleh dilakukan.
Kesuksesan
kegiatan KKN selain dari kekompakan kelompok dan bimbingan dari Dosen
Pembimbing Lapangan tentu sangat bergantung pada kesiapan pihak penyelenggara
KKN, dalam hal ini adalah LP3M. Kami
berharap Panitia Penyelenggara KKN berikutnya lebih siap dan lebih baik dari
penyelenggaraan tahun ini.
3.
Bagi
Masyarakat
a.
Bagi
masyarakat, hasil yang diperoleh hendaklah perlu terus dikembangkan sehingga
dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat di masa datang. Juga
setelah sepeninggal mahasiswa KKN, masyarakat dapat tetap saling berkomunikasi,
menjalin silaturrahmi dan menambah eratnya ukhuwah islamiyah.
b. Pentingnya
sikap toleransi, saling tolong-menolong dan dukungan dari masyarakat dalam melaksanakan program kerja/
kegiatan KKN agar dapat berjalan dengan lancar, sukses dan sesuai harapan
bersama.
c. Kami
berharap program yang telah kami laksanakan dapat terus dilanjutkan dan
dimanfaatkan dengan baik oleh warga sehingga mampu mendukung kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan di Dusun Puncu.
4. Bagi
Mahasiswa
a. Semoga
mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri selanjutnya akan
lebih kreatif, inovatif dan mempunyai program yang lebih bervariatif serta
bermanfaat bagi masyarakat Dusun Puncu.
b. Tidak
menganggap bahwa apa yang dilakukan dalam KKN sebagai beban.
c. Diharapkan
program yang diambil dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat itu dan
lebih baik lagi jika program yang dijalankan bermanfaat hingga waktu yang lama
bagi masyarakat.
B. Rekomendasi
untuk Perubahan Selanjutnya
Segenap harapan yang terpatri dari
team KKN STAIN Kediri kelompok 1 Kuliah Kerja Nyata tahun 2016 di Dusun Puncu,
Desa Puncu telah mengetahui berbagai kondisi yang ada di daerah ini, meskipun
tidak mendetail, namun kami telah berusaha untuk mengkaji berbagai hal yang
terkait masalah dan potensi yang ada di masyarakat Dusun Puncu. Adapun sebagian
kecil dari data yang belum diketahui secara mendalam dan mendetail, begitu juga
berbagai kegiatan yang masih mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut oleh
masyarakat sekitar , dengan bimbingan pihak terkait, tidak lain dengan tujuan
yang mulia, yaitu membangun Dusun Puncu ini menjadi sebuah daerah yang
mempunyai kondisi lingkungan yang kondusif serta tidak ketinggalan dengan
daerah yang lain.
Maka dalam kesempatan terakhir ini,
izinkan kami untuk memberikan beberapa rekomendasi. Adapun rekomendasi yang
kami ajukan ini berdasarkan penjajagan masalah dan potensi masyarakat yang
memungkinkan untuk terus dikembangkan.
Melihat dari berbagai masalah yang
muncul, kami dan pembimbing di lapangan mempunyai berbagai saran, yaitu:
a. Menumbuh sadarkan terhadap ideologi masyarakat
betapa pentingnya agama baik untuk personal ataupun untuk masyarakat umumnya,
sehingga apabila hal tersebut sudah mulai tumbuh diharapkan kegiatan-kegiatan
keagamaan dapat terealisasi dengan baik serta secara sistematis. Dalam rangka
menghidupkan atau meramaikan masjid, dengan kegiatan keagamaan misalnya
mengadakan rutinan yasin dan tahlil, TPA, serta khotmil Qur’an secara berkala.
b. Meningkatkan
pengawasan orang tua pada anak, sehingga pergaulan antar teman bisa terkontrol dengan baik, begitu
juga ketika dalam belajar mendapatkan perhatian dari orang tuanya
c. Menjalin
hubungan sosial yang kokoh diantara masyarakat, karena hal ini akan menstimulus
adanya masyarakat percaya pada pemimpin, sehingga akan terjadi pemusatan
kekuatan yang utuh agar tidak terpecah belah. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara misalnya PKK ataupun organisasi desa karang taruna sehingga rasa
kebersamaan dan kegotong royongan antar warga sekitar dapat terjalin dengan
baik.
Demikian paparan penutup kesimpulan
dan rekomendasi yang kami buat untuk memberikan sedikit beberapa gambaran
mengenai keadaan masyarakat Dusun
Puncu serta
hal-hal yang menyertainya. Pemaparan tersebut tidak lepas dari pertimbangan dan
analisa dari tim kami yang cuku lama. Semoga hal ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin,
Berbagai
rekomendasi pun terlahir, khususnya para tokoh masyarakat dan orang tua untuk
lebih memberi motivasi semangat belajar pada anak-anak mereka baik dari segi
agama maupun umum serta mengembangkan kreativitas dan sikap mandiri yang pada
substansinya mampu menjadi penggerak, inovator dan bermunculan
pemimpin-pemimpin muda generasi anak bangsa yang mampu menjadi penentu
perubahan sosial yang ada di Dusun Puncu mampu mengubah pola pikir para pemuda
untuk senantiasa belajar dan memiliki wawasan pendidikan yang tinggi baik dari
pengetahuan umum maupun agama.
Selain itu
mudah- mudahan apa yang sudah di ajarkan oleh peserta KKN dalam peningkatan
permasalahan ekonomi melalui pengolahan tomat dan singkong menjadi makanan
ringan tersebut bisa dilanjutkan dan bisa menjadi salah satu pilihan warga
untuk bisa meningkatkan penghasilan dan memperbaiki kebutuhan ekonomi
masyarakat dusun Puncu, dengan begitu bisa menjadikan masyarakat dusun puncu
lebih maju lagi khsusunya bidang keagamaan dan perekonomian masyarakatnya.
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
FOTO
BERSAMA DPL (Bpk. Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag)
Disini
kami dipertemukan dalam sebuah tugas kuliah yakni KKN
Kami
tidak saling mengenal satu sama lain, tapi kami selalu berusaha untuk
menyatukan visi dan misi kami.
Kami
adalah Keluarga Besar Kelompok Abdullah B. Umar
Kegiatan
Membantu Mengajar di TK Dharma Wanita
Saat
Proses Pembelajaran di kelas dan diluar kelas
Foto
bersama Guru-guru TK Dharma Wanita Puncu
Kegiatan
mengajar di RA GUPPI
Membantu
mengajar di SDN 2 Puncu
Kerja
Bakti di Musholla at-Taqwa
Membuat Tulisan untuk SDN 2 Puncu
Bersih-bersih
Posko
Pemetaan Penduduk di dusun Puncu
Menghadiri
Yasinan dan diba'iyah di dusun Puncu
Menghadiri
Muslimatan di Dsn. Satak, Ds. Satak
Kunjungan
DPL
Acara
di Desa Puncu memperingati HUT RI ke 71
Karnaval
anak-anak TK
Gerak Jalan seluruh SD di Kecamatan Puncu dan Seluruh masyarat
se-Kecamatan
Demo Masak Pelatihan Pembuatan Nugget
Singkong dan Tomkur
Pelatihan di TK Dharma Wanita Puncu
Demo
Masak bersama ibu-ibu Posyandu
Demo
masak bersama masyarakat dusun puncu
Festival
Anak Sholeh dalam Rangka Memperingati HUT RI Ke 71
Acara
perlombaan meliputi Lomba CCQ, Hafalan surat pendek, lomba sholat subuh, lomba
adzan, lomba tartil, lomba menyusun surat pendek
Penyerahan
hadiah oleh Juri dan perwakilan panitia FAS
Mengajar
di TPQ
Acara
penutupan KKN STAIN Kediri 2016 di Kantor kecamatan Puncu
.
Minta filr nya
BalasHapus